MENPAN RB Beri Tanggapan Cleansing Guru Honorer, Jika Bukan PNS dan PPPK Berhentikan

Sabtu 20-07-2024,21:49 WIB
Reporter : Nutri Septiana
Editor : Agus Faizar

"Dari kemarin kita baru saja kick off dengan kepala BKD terkait sekolah kedinasan sudah mulai jalan," tegasnya.

BACA JUGA:KPK Bongkar 3 Kasus Dugaan Korupsi di Pemkot Semarang, Ada 4 Orang yang Dicegah ke Luar Negeri

Untuk CPNS bagi fresh graduate atau lulusan baru dan Ibu Kota Nusantara (IKN), sementara disiapkan. 

"Kita sudah menyiapkan untuk formasi yang fresh graduate, baik untuk nasional maupun untuk ikn. Persiapannya sudah matang," jelasnya.

Ia mengaku, untuk tahun 2024 ini, penerimaan CPNS akan diperketat untuk mengantisipasi kecurangan.

"Tahun ini kita perketat dengan membuat face recognition yang dobel. Sehingga tidak akan terjadi lagi seperti di kasus tiga kejadian kemarin. Ada joki yang masih bisa masuk karena masuk dari toilet karena tidak ada face recognition," katanya.

BACA JUGA:Mengapa Hari Anak Dipilih Tanggal 23 Juli? Ini Alasan dan Sejarah Peringatan Hari Anak Nasional

"Insyaallah dengan adanya face recognition ini akan terjaga sehingga semua anak punya kesempatan yang sama untuk menjadi Aparatur Sipil Negara di Indonesia," sambungnya.

Itulah tanggapan PANRB terkait cleansing guru honorer, yang dimana selain PNS dan PPPK maka harus diberhentikan.

Sebagai informasi tambahan ini klarifikasi dari Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengenai cleasing guru honorer.

BACA JUGA:AHM Pamerkan Deretan Motor Canggih Honda di GIIAS 2024, Ini Salah Satu yang Bikin terpanah

Klarifikasi Disdik DKI Jakarta

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta , Budi Awaluddin buka suara soal pemutusan kontrak guru honorer dengan sistem cleansing. Ia menyebut kebijakan itu dilakukan karena pengangkatan diklaim tanpa seleksi yang jelas.

"Kondisinya adalah guru honorer ini mereka diangkat oleh kepala sekolah dibayar oleh dana BOS (bantuan operasional sekolah) tanpa seleksi yang jelas," kata Budi.

BACA JUGA:Jangan Lupa 23 Juli! Begini Cara Memperingati Hari Anak Nasional 2024

Budi mengklaim pihaknya sebenarnya sudah menginformasikan jauh-jauh hari kepada kepala sekolah sejak 2017 hingga 2022 untuk tidak mengangkat guru honorer. 

Kategori :