Alasan Joe Biden Mundur dari Pilpres Amerika, Trump Beri Respon: Tidak Layak Mencalonkan Diri sebagai Presiden

Senin 22-07-2024,12:18 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Fitriani

Elektabilitas Biden saat itu berada di angka 43 persen, dibandingkan dengan Trump yang sejauh ini meraih 46 persen dukungan dalam jajak pendapat. 

Usai pengumuman ini, Biden mengatakan bahwa ia akan menyampaikan sikap resminya secara terperinci di depan publik pada akhir pekan ini. 

"Saya akan berbicara di depan publik akhir minggu ini secara rinci tentang keputusan saya," kata Biden. "Untuk saat ini, izinkan saya menyampaikan rasa terima kasih saya yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah bekerja keras untuk melihat saya terpilih kembali," imbuhnya.

Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, memberikan tanggapan usai presiden petahana Joe Biden memutuskan mundur dari Pilpres AS 2024

Lewat media sosial Truth Social miliknya, Trump menyebut bahwa Biden tidak cocok untuk maju kembali sebagai calon presiden dalam kontestasi pilpres tahun ini, juga sebagai presiden yang masih menjabat. 

"Joe Biden yang bungkuk tidak layak mencalonkan diri sebagai Presiden, dan tentu saja tidak layak untuk menjabat--dan tidak pernah!" tulis Donald Trump.

Donald Trump menilai bahwa selama menjabat sebagai presiden AS, Biden hanya memberikan berita-berita palsu. 

BACA JUGA:Dana Desa di Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2024, Ini Rinciannya Seluruh Desa

Selain itu, Trump juga menyinggung soal kesehatan Biden yang tampak menurun dalam beberapa waktu terakhir. "Semua orang di sekitarnya, termasuk dokter dan media, tahu bahwa dia tidak mampu menjadi presiden dan dia tidak pernah mampu," tegas Trump. 

Reaksi Donald Trump ini diberikan setelah Joe Biden mengumumkan pengunduran dirinya dari Pilpres AS 2024, menyebut keputusan tersebut sebagai langkah terbaik bagi Partai Demokrat selaku partai pengusungnya dan juga bagi negara.

Keputusan Joe Biden untuk mundur dari Pilpres AS 2024 ini, seperti diberitakan Reuters pada Minggu (21/7), muncul setelah Partai Demokrat kehilangan kepercayaan terhadap kondisi mental dan kemampuannya untuk mengalahkan pesaingnya, Donald Trump. 

Para petinggi Partai Demokrat merasa cemas dan sempat berupaya membujuk Joe Biden untuk membatalkan rencananya mencalonkan diri lagi di pilpres tahun ini, terutama setelah debat perdana dengan Donald Trump pada 24 Juni lalu. 

BACA JUGA:Cek Harga HP OPPO Terbaru di Bulan Juli 2024! Mulai dari Rp 1 Jutaan

Penampilan Biden dalam debat itu membuat Partai Demokrat khawatir bahwa sang presiden mungkin tidak cukup sehat untuk menjalani masa jabatan kedua.

Elektabilitas Trump juga terus mengungguli Biden dalam sebagian besar jajak pendapat pemilu selama ini. Insiden penembakan Trump juga disebut semakin menguntungkan sang mantan presiden dalam pemilu kali ini. 

Reaksi dari pihak Partai Demokrat terkait mundurnya Joe Biden ini cukup beragam, dengan beberapa pihak merasa lega karena menganggap Kamala Harris sebagai kandidat yang lebih kuat, sementara yang lain khawatir tentang dampak jangka panjang dari keputusan ini terhadap partai dan negara.

Kategori :