Sedangkan tabungan sendiri memiliki tujuan beragam, seperti tabungan, dana darurat, dan lain-lain.
Selanjutnya, asuransi bisa cair atau digunakan untuk melindungi seseorang saat terkena risiko finansial, seperti sakit kritis, kecelakaan dan cacat, sehingga diharapkan tidak mengganggu tujuan finansial lainnya, seperti untuk membeli rumah, pendidikan anak, dan dana pensiun.
Dengan melihat konsep di atas, dapat disimpulkan bahwa asuransi dan tabungan merupakan instrumen keuangan yang berbeda.
BACA JUGA:Kenali Fungsi, Jenis dan Cara Memilih Dana Pensiun yang Tepat Agar Bermanfaat di Masa Tua
Ini dikarenakan asuransi bukan berfungsi untuk menyiapkan dana dalam mencapai tujuan keuangan yang bisa diambil begitu saja oleh nasabah.
Melainkan asuransi hadir untuk memberikan proteksi dan rasa aman dari risiko finansial yang berpotensi menyebabkan kerugian besar.
BACA JUGA:Cara Cek Asuransi Mobil, Mudah dan Cepat, Bisa Dilakukan Via Online Maupun Offline!
2. Premi asuransi mahal
Banyak orang menganggap premi asuransi mahal. Padahal besaran nominal premi bagi setiap individu tidaklah sama karena nominal premi ditentukan berdasarkan beberapa faktor, seperti usia, jenis kelamin, kondisi kesehatan, serta gaya hidup.
Pada umumnya, semakin muda usia seseorang maka nominal premi asuransinya akan lebih murah dan berlaku juga sebaliknya, yakni semakin tua usia seseorang maka premi asuransinya juga semakin mahal.
Ini dikarenakan penentuan nominal premi didasarkan oleh kondisi masing-masing individu dan kebutuhannya.
Jika Anda dalam kondisi sehat dan tidak pernah mengidap penyakit apapun, besar kemungkinan premi yang harus dibayarkan akan lebih terjangkau.
Maka dapat disimpulkan bahwa besaran nominal premi tidak selalu mahal dan relatif karena mengacu kepada berbagai aspek.
BACA JUGA:Harga Honda Brio Bekas Terbaru Juli 2024 dari Varian E Sampai Satya, Mulai Rp 100 Jutaan
3. Klaim pasti diterima