2. Harga minyak nabati lain terutama kedelai
3. Cuaca
4. Kebijakan impor negara yang mengimpor minyak kelapa sawit
5. Perubahan dalam kebijakan pajak dan pungutan ekspor dan impor
6. Permintaan Biodiesel program B30
BACA JUGA:Harga Sawit Naik, Begini Cara agar Tanaman Berbuah Lebat dan Besar
Indonesia masih bergantung pada CPO dibandingkan produk minyak sawit olahan. Saat permintaan global besar, bisnis minyak sawit di Indonesia diuntungkan karena berbagai alasan, di antaranya:
- Margin laba yang besar, dan komoditi mudah di produksi
- Permintaan internasional yang besar dan terus berkembang seiring kenaikan jumlah penduduk global
- Biaya produksi CPO di Indonesia yang paling murah di dunia
- Tingkat produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan produk minyak nabati
- Penggunaan biofuel diduga akan meningkat secara signifikan, sementara penggunaan bensin diperkirakan akan berkurang
BACA JUGA:Awas dan Hati-hati, Tidak Hanya Sakit dan Nyeri, Ini Efek Bahaya Tertusuk Duri Sawit
Meski Indonesia produsen CPO terbesar, namun kondisi di lapangan menunjukkan sebagian besar produsen minyak goreng tidak terintegrasi dengan produsen CPO.
Oleh karenanya produsen minyak goreng dalam negeri harus membeli CPO sesuai dengan harga pasar lelang dalam negeri. Dalam artian, harga CPO luar negeri yang naik akan turut menaikkan harga CPO dalam negeri.
BACA JUGA: Begini Cara Mengeluarkan Duri Sawit Tanpa Rasa Sakit hanya dengan Bumbu Dapur
Manfaat Adanya CPO
1. Memiliki Beragam Kegunaan
CPO memiliki beragam aplikasi di berbagai industri, termasuk makanan, kosmetik, deterjen, bahan bakar biodiesel, dan lainnya. Ini membuatnya menjadi komoditas yang sangat dicari di pasar global.
2. Efisiensi Produksi Tinggi
Tanaman kelapa sawit memiliki tingkat produktivitas yang tinggi, menghasilkan jumlah minyak yang besar per hektar lahan dibandingkan dengan tanaman minyak nabati lainnya. Hal ini membuat produksi CPO menjadi lebih ekonomis dan efisien.