Fenomena Tingginya Kasus Anak Cuci Darah, Ketum IDAI Bongkar Biang Kerok dan Penyebabnya

Jumat 26-07-2024,16:36 WIB
Reporter : Putri Nurhidayati
Editor : Agus Faizar

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Fenomena tingginya kasus anak cuci darah, Ketum IDAI bongkar biar kerok dan penyebabnya.

Ramai, RSCM dikunjungi para bocil untuk cuci darah, ini penyebabnya kata Ketum IDAI.  Media sosial tengah dihebohkan dengan berita soal banyaknya anak-anak yang melakukan cuci darah di rumah sakit. 

BACA JUGA:Apakah Kamu Tahu Dari Mana Sumber Keungan Partai Politik di Indonesia, Cek Informasinya di Sini

Diketahui, mereka melakukan cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Hal ini pun sontak membuat warganet kaget dan tidak menyangka. Sebab kondisi gagal ginjal umumnya dialami orang dewasa.

Terkait hal tersebut, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso mengatakan setidaknya 1 dari 5 anak Indonesia berusia 12-18 tahun berpotensi mengalami kerusakan ginjal. Penyebabnya adalah gaya hidup mereka yang kurang sehat.

BACA JUGA:Nyaris Merenggut Nyawa, Pengendara Motor Tertimpa Runtuhan Bongkahan Batu di Bawah Jalan Flyover Ciputat

Melalui survei yang dilakukan IDAI ditemukan kondisi hematuria dan proteinuria pada urine anak-anak, yakni adanya darah dan protein dalam air kencing mereka.

"Salah satu pakar ginjal IDAI bikin survei di anak-anak remaja usia 12-18 tahun. Ternyata 1 dari 5 anak remaja itu dicek urinenya terdapat hematuria dan proteinuria. Jadi ada darah dan protein dalam urine," kata dr Piprim.

BACA JUGA:Jangan Keliru, Ini 6 Perbedaan Jatuh Cinta dan Kena Pelet, Termasuk Terlalu Terobsesi

"Ini salah satu indikator awal kerusakan ginjal. Ini menunjukkan gaya hidup anak-anak kita usia 12-18 tahun ini sangat memprihatinkan. Pola makannya, pola geraknya, pola tidurnya sering begadang, dan malas gerak olahraga," sambungnya.

Dr Piprim menekankan jika pola makan dan minum anak-anak yang saat ini terbilang kurang baik. Menurutnya, anak-anak saat ini masih suka mengonsumsi makanan atau minuman yang manis-manis.

"Tidak bisa dipungkiri sekarang kejadian obesitas meningkat pada anak-anak. Sekitar 80 persen anak diabetes (tipe 2) itu disertai obesitas. Ini pangkal mula dari segala penyakit termasuk penyakit ginjal," katanya.

BACA JUGA:Viral Banyak Bocil Datangi RSCM untuk Cuci Darah, IDAI Angkat Bicara

Dr Piprim mengimbau untuk para orang tua agar lebih mengawasi anak-anak. Mulai dari pola makan, pola gerak, hingga pola tidur mereka.

Kategori :