Reaksi Publik dan Pihak Berwenang
Video tersebut dengan cepat menyebar luas di media sosial, memicu berbagai reaksi dari netizen yang mengecam tindakan tersebut dan menyatakan keprihatinan atas perilaku yang tidak pantas dari para ibu-ibu itu.
"Saya turut prihatin atas kejadian di Dusun Tabbuntulu, Desa Bulusibatang, dengan apa yang terlihat di dalam video di atas sangat memalukan," tulis akun Kamasea Ji Kodong dalam kolom komentar postingan Indar Ayu.
Terkait dengan kejadian ini, Kepala Desa Bulusibatang, Faisal Wahidin, mengungkapkan bahwa enam ibu-ibu tersebut sempat dijemput oleh polisi.
"Datang dijemput, tapi saya bilang ke polisi jalan duluan saja. Nanti saya yang bawa karena saya mau edukasi masyarakat," kata Faisal melalui via telepon, Sabtu (27/7/2024).
Ibu-ibu tersebut diantar oleh Faisal ke Mapolres Jeneponto usai ibadah salat Jumat, (26/7/2024). Di sana, keenam pemeran video tersebut kemudian diinterogasi oleh penyidik.
BACA JUGA:Di Tiktok Lagi Ramai Trend
Proses Interogasi dan Permintaan Maaf
"Alhamdulillah sudah aman, kemarin sampai maghrib diinterogasi, imbauan juga sudah kami lakukan di setiap masjid sehabis Jumatan," ucap Faisal.
Selain itu, enam ibu-ibu tersebut kemudian menyampaikan permohonan maaf kepada publik melalui sebuah video berdurasi 39 detik.
"Saya bernama Wana berteman lima orang yang ada di dalam video yang tersebar di akun Facebook Indar Ayu sedang berjoget sambil menuangkan minuman keras dan diiringi dengan musik maka kami berteman memohon maaf atas kejadian tersebut terkhusus masyarakat Desa Bulusibatang dan Kabupaten Jeneponto pada umumnya," ujar Wana mewakili rekan-rekannya.
BACA JUGA:Viral Banyak Bocil Datangi RSCM untuk Cuci Darah, IDAI Angkat Bicara
Dampak Sosial dan Pentingnya Edukasi
Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya edukasi mengenai bahaya minuman keras dan dampak negatif dari perilaku tidak pantas di depan umum.
Aksi tersebut tidak hanya memalukan tetapi juga memberikan contoh buruk bagi anak-anak yang menyaksikan.