Namun, keluarga tidak berniat memenjarakan pelaku. Mereka hanya berharap pelaku datang ke rumah AS untuk meminta maaf secara baik-baik dan menunjukkan itikad baik.
YA mengungkapkan bahwa keluarga memilih untuk memviralkan kejadian tersebut terlebih dahulu sebelum melapor ke polisi.
BACA JUGA:Jangan Disepelekan, Ini 5 Bahaya Pengguna Pod Bagi Wanita yang Perlu Dipahami
Akhirnya, keluarga melaporkan kasus ini ke polisi militer di Detasemen Polisi Militer Jaya, Bekasi, dan pihak polisi militer berjanji akan membantu menyelesaikan kasus ini.
Detasemen Polisi Militer Jaya/2-1 Kota Bekasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di dua lokasi, yaitu di dekat perlintasan kereta api Bulak Kapal dan di depan penitipan Rizky Motor di Jalan HM Joyo Martono.
Dalam olah TKP, polisi militer juga meminta keterangan dari seorang tukang parkir yang berada di dekat TKP pada saat kejadian, meskipun tukang parkir tersebut tidak tahu pasti bus jenis apa yang menabrak AS.
Salah satu rekaman CCTV di dekat TKP mengalami kerusakan, namun polisi militer berhasil mengantongi tiga rekaman CCTV lainnya yang merekam area sekitar TKP.
BACA JUGA:Jangan Disepelekan, Ini 5 Bahaya Pengguna Pod Bagi Wanita yang Perlu Dipahami
Meskipun rekaman tersebut buram, pihak keluarga berharap hal ini dapat membantu mengusut kasus ini.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) juga sempat melakukan video call dengan AS untuk mencoba mengidentifikasi sopir yang menabraknya, namun AS belum dapat memastikan dengan jelas sopir yang bertanggung jawab karena hanya melihat lewat video call.
YA menambahkan bahwa pihak Kemhan bersikap profesional dalam membantu mengusut kasus ini tanpa intimidasi atau ancaman.
Keluarga korban berharap kasus ini segera mendapatkan kejelasan dan pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya.
Lebih rinci mengenai kronologi kejadian, YA menjelaskan bahwa setelah AS menurunkan adik perempuannya di pinggir jalan, bus bertuliskan 'Kemhan' tiba-tiba muncul dan menabrak motor AS.
BACA JUGA:Mengenal Kopi Prancak, Harganya Kini Tembus Rp 200 Ribu per Kilogram
AS yang terkejut dan terjatuh berusaha bangun meskipun kakinya tertimpa motor. Dalam keadaan luka-luka, AS tetap berupaya mengejar bus tersebut. Namun, sopir bus tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti atau bertanggung jawab.
YA menjelaskan bahwa bus tersebut biasanya digunakan untuk mengangkut karyawan Kemhan atau TNI. "Dia (pelaku) dari arah Aren Jaya, busnya itu dari arah Perumnas 3. Berarti, baru jemput karyawan Kemhan atau TNI, saya enggak mengerti tuh," katanya.