Tak berniat penjarakan
Lebih lanjut, YA mengatakan, keluarganya tidak ingin memenjarakan pelaku, namun ingin pelaku tidak lari dari tanggung jawab.
BACA JUGA:Ini Faktor Penyebab Kenaikan Harga Kopi, Begini Prediksi Harga Kopi di Tahun 2025
"Saya enggak muluk-muluk pingin penjarakan dia kok. Dari keluarga saya enggak muluk-muluk dia bakalan dihukum atau bagaimana. Maksudnya, (yang penting ada) itikad baik," kata YA. "Kalau dia enggak mau mengeluarkan uang sepeser pun, enggak apa-apa bagi kami yang rakyat kecil," tambah YA.
YA mengungkapkan, keluarga hanya berharap pelaku datang ke rumah AS secara baik-baik dan meminta maaf.
"Mengharapkannya hanya permintaan maaf saja sih, datang. Kalau situasinya kayak gini, keluarga kayak ikhlas atau enggak ikhlas. Mau mendoakan sopir itu sehat-sehat saja, takut sopirnya kena karma juga," tutur YA.
Keluarga korban juga tidak berani melapor ke polisi. Keluarga memilih memviralkan terlebih dahulu peristiwa kejadian tabrak lari AS oleh bus bertuliskan “Kemhan”. "Saya bingung juga. Mau melaporkan ke polisi itu kayak lebih baik memviralkan. Lebih baik viral daripada lapor polisi. Iya. Kami kan orang kecil," tutur YA.
BACA JUGA:Resep Detox Rahim JSR untuk Program Hamil, Begini Cara Membuatnya
Keluarga AS akhirnya melaporkan kasus tersebut ke polisi militer di Detasemen Polisi Militer Jaya, Bekasi.
Polisi militer berjanji akan membantu keluarga untuk mengusut kasus ini. "Kemarin lapor ke Polisi Militer Detasemen Polisi Militer Jaya. Itu di Bekasi. Katanya, ya insya Allah, dibantu," ujar YA.
Detasemen Polisi Militer Jaya/2-1 Kota Bekasi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Sabtu (27/7/2024). Olah TKP digelar di dua lokasi yang berbeda, yaitu dekat perlintasan kereta api Bulak Kapal dan di depan penitipan Rizky Motor, Jalan HM Joyo Martono.
Polisi militer juga meminta keterangan seorang tukang parkir yang berada di dekat TKP saat kejadian. "Polisi militer juga mintai keterangan tukang parkir depan penitipan motor. Tukang parkir enggak tahu, itu busnya dari arah mana. Tapi, tahu kalau bus itu nabrak, si abang saya jatuh," kata YA.
YA mengatakan, pihaknya sudah memeriksa CCTV yang berada di sekitar TKP. Namun, salah satu rekaman CCTV mengalami kerusakan. "CCTV yang di TKP dekat rel, rusak. Kemarin sih kayak blur gitu, terus CCTV di sekitar jalan yang dekat rel, rusak. Polisi militer sudah pegang tiga CCTV lain," kata YA.
Pihak Kementerian Pertahanan (Kemhan) juga sempat menghubungi AS lewat video call untuk mencoba mengidentifikasi sopir yang menabraknya. Namun, AS belum bisa memastikan secara jelas sopir yang bertanggung jawab.
BACA JUGA:Daftar Rekomendasi Bengkel Buka 24 Jam di Medan, Ini Lokasi dan Nomor Telponnya
"Dari Kemhan ada yang video call abang saya. Cuma, abang saya belum lihat jelas. Soalnya, kan lewat video call, jadi belum yakin gitu," ujar YA.