Penyebab terjadinya La Nina melibatkan beberapa faktor utama:
1. Angin Pasat yang Kuat
Angin pasat adalah angin yang bergerak dari timur ke barat di wilayah ekuator. Angin ini mendorong air hangat ke arah barat, menyebabkan penumpukan air hangat di wilayah barat Samudra Pasifik dekat Asia dan Australia. Proses ini menciptakan perbedaan suhu muka laut antara wilayah barat dan wilayah tengah-timur Samudra Pasifik.
2. Timbulnya Air Dingin
Akibat penumpukan air hangat di wilayah barat Pasifik, air yang lebih dingin dari lapisan bawah laut akan naik ke permukaan di wilayah tengah-timur Pasifik. Hal ini menyebabkan suhu permukaan laut di wilayah tersebut menjadi lebih dingin dari biasanya.
BACA JUGA:Cerita Persahabatan Sejak Muda hingga Sukses Jodohkan Anaknya, Kini Jadi Besan
3. Gelombang Rossby
Gelombang Rossby adalah gelombang atmosfer yang bergerak di sepanjang batas antara air hangat yang ditumpuk di wilayah barat Samudra Pasifik dan air yang lebih dingin di wilayah tengah-timur.
Gelombang Rossby dapat menguatkan fenomena La Nina dengan membantu dalam mentransmisikan efek suhu muka laut dingin di wilayah tengah-timur ke seluruh Samudra Pasifik.
4. Interaksi Atmosfer-Laut
Perubahan suhu muka laut di wilayah tengah-timur Pasifik juga berinteraksi dengan atmosfer, mempengaruhi pola cuaca dan iklim global.
Di wilayah di sekitar ekuator, perbedaan suhu muka laut dapat mempengaruhi pola angin dan tekanan atmosfer, yang pada gilirannya memengaruhi sirkulasi atmosfer global.
BACA JUGA:4 Murid SD Keracunan Gegara Minuman Semprot, Begini Penjelasan BPOM
Dampak La Nina Bagi Petani
La Nina memiliki dampak yang signifikan bagi petani di Indonesia. Beberapa dampak utama La Nina antara lain:
1. Banjir dan Tanah Longsor Akibat Curah Hujan Tinggi
Salah satu dampak utama La Nina bagi petani adalah curah hujan yang tinggi. Fenomena La Nina menyebabkan peningkatan curah hujan di berbagai wilayah, yang dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor.