Divonis Bebas Dalam Kasus Konten Video Tukar Pasangan, Gus Samsudin Buka Suara

Kamis 01-08-2024,11:15 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Widiyarti

BACA JUGA:Sudah Disalurkan, Segini Dana Desa di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2024, Lengkap Semua Desa

Gus Samsudin juga menegaskan bahwa ia tidak akan membuka praktik pengobatan. Menurutnya, sejak awal ia tidak pernah berniat menjadi seorang tabib. Ia hanya ingin membantu orang-orang yang datang kepadanya untuk meminta doa.

"Saya dari dulu berpikir tidak membuka pengobatan, karena kalau pengobatan itu seperti dokter harus sekolah formal sedangkan saya tidak. Saya hanya niat bantu saja, mereka datang minta bantu didoain ya kita doain," tandasnya.

BACA JUGA:Begini Cara Cek Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Jangan Sampai Mau Berobat Baru Sadar Menunggak Iuran

Perjalanan Hidup Gus Samsudin

Gus Samsudin Jadab, lahir pada tahun 1989 di Lampung. Perjalanan hidupnya penuh liku, dari seorang tukang rosok di Blitar hingga menjadi seorang tokoh spiritual yang dihormati oleh banyak pengikutnya.

Ia pernah menimba ilmu di sebuah pondok pesantren di Kabupaten Cepu, Jawa Tengah, sebelum mendalami ilmu agama di Pondok Condro Mowo di Giri Mulyo, Jogo Rogo, Ngawi.

Setelah mendapatkan pengikut setia, Gus Samsudin mendirikan Padepokan Nur Dzat Sejati di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Blitar. 

Padepokan ini dikenal karena konten-konten spiritual yang diunggah di YouTube, termasuk cara-cara mengusir hal-hal gaib. Namun, padepokan tersebut akhirnya ditutup karena sempat digeruduk warga yang menuduhnya sebagai dukun berkedok agama.

BACA JUGA:Picu Perdebatan Warganet, Pria Ini Izinkan Istri Punya Banyak Pacar dan Tinggal Serumah!!!

Kasus yang menyeret nama Gus Samsudin ke meja hijau bermula dari sebuah video yang viral di media sosial, di mana ia dianggap mempromosikan tukar pasangan. Hal ini memicu kemarahan publik dan mengundang perhatian aparat hukum. Namun, setelah proses peradilan yang panjang, Gus Samsudin dinyatakan tidak bersalah oleh majelis hakim PN Blitar.

Dalam wawancara tersebut, Gus Samsudin tidak menampik bahwa masa-masa dalam tahanan telah memberinya banyak pelajaran. Ia merasa bersyukur atas kebebasannya dan bertekad untuk menjalani hidup yang lebih baik ke depan.

Usai keluar dari Lapas Kelas II B Blitar, Gus Samsudin tampak sangat menikmati waktu bersama keluarganya. Ia merasa bahwa kebersamaan dengan keluarga adalah hal yang sangat berharga, terutama setelah merasakan keterbatasan waktu saat berada di balik jeruji besi.

"Alhamdulillah, kegiatannya saat ini ya dinikmati saja, seperti sekarang ini ketemu keluarga dulu. Pas dulu hanya punya waktu sedikit untuk keluarga, sekarang jadi lebih bisa menghargai kebersamaan dengan keluarga," katanya kepada detikJatim.

BACA JUGA:Begini Cara Cek Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Jangan Sampai Mau Berobat Baru Sadar Menunggak Iuran

Istri dan anak-anaknya juga terlihat bahagia dengan kehadiran kembali Gus Samsudin di tengah-tengah mereka. Momen-momen sederhana seperti makan bersama dan bercengkerama menjadi lebih berarti bagi mereka.

Kategori :