NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Perusahaan Jok Recaro mengaku bangkrut benarkah? cek faktanya di sini.
Recaro Automotive GmbH, sebuah perusahaan otomotif ternama dari Jerman, baru-baru ini mengajukan kebangkrutan.
Pengumuman ini tentu saja mengejutkan banyak kalangan, terutama para pecinta otomotif dan modifikator mobil.
Recaro dikenal sebagai produsen jok mobil berkualitas tinggi yang digunakan oleh merek-merek terkenal seperti Ford, BMW, Mercedes-Benz, dan masih banyak lagi.
BACA JUGA:Gerbong Kosong Kereta Barang Dijadikan Warga TPA, KAI Akan Berikan Sanksi Tegas
Jok buatan Recaro selalu menjadi incaran utama bagi mereka yang ingin mempercantik dan meningkatkan kenyamanan kabin mobil mereka, menjadikannya lebih mewah dan sporty.
Di Indonesia, nama Recaro sudah tidak asing lagi di telinga para penggemar modifikasi mobil. Sebagai merek aftermarket otomotif, produk-produk Recaro selalu menjadi pilihan favorit ketika seseorang hendak melakukan modifikasi pada kendaraannya.
Beragam produk seperti velg, setir, shift knob, pedal set, serta jok mobil ditawarkan oleh Recaro, membuatnya menjadi salah satu pilihan utama bagi para modifikator.
BACA JUGA:Wuling Ramaikan Ajang BNI EXPO 2024, Dengan Deretan Kendaraan EV, Ada Promo Menarik!
Berdasarkan informasi dari situs resmi Autocar, berita mengenai pengajuan kebangkrutan ini sangat mengejutkan para karyawan Recaro.
Serikat pekerja IG Metall yang mewakili sekitar 215 pekerja di pabrik Recaro di Kircheim unter Teck, Jerman, menyatakan kekhawatirannya dan menuntut manajemen Recaro untuk memberikan transparansi terkait dampak kebangkrutan ini terhadap para anggotanya.
BACA JUGA:Mau Pinjam Uang di Bank Ina? Pahmi Dulu Jenis-jenis Pinjamannya di Sini
Namun, divisi lain dari Recaro seperti Recaro Aircraft Seating, Recaro Child Safety, dan Recaro Gaming, tidak terpengaruh oleh masalah kebangkrutan ini dan tetap beroperasi seperti biasa.
Pada tahun 2020, Recaro Automotive diakuisisi oleh Raven Acquisitions LLC, sebuah perusahaan investasi asal Amerika Serikat.
Tujuan utama dari akuisisi ini adalah untuk mempermudah proses pengambilan keputusan dan meningkatkan adaptabilitas terhadap permintaan pasar.