NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Kronologi cekcok pengurus RW dan sekolah tentang iuran keamanan yang diminta sebesar Rp35 juta.
Di media sosial, tersebar video viral mengenai perselisihan antara sebuah sekolah dan warga di Surabaya, Jawa Timur.
BACA JUGA:Ini Syarat Kerja di Kapal Pesiar untuk Pria yang Wajib Diketahui dan Dilengkapi
Perselisihan ini dipicu oleh penolakan sekolah untuk membayar iuran RW yang mencapai Rp 140 juta.
Salah satu video yang merekam perselisihan tersebut diunggah di akun TikTok Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, @cakj1. Dalam video tersebut, Armuji terlihat mendatangi lokasi sekolah yang telah ditutup oleh warga.
Kronologi Kejadian Awal Permasalahan
Permasalahan ini bermula ketika pihak SMP di Jalan Manyar Tirtomulyo, Mulyorejo, melaporkan adanya tuntutan iuran RW yang dianggap memberatkan.
Awalnya, sekolah diharuskan membayar iuran sebesar Rp 25 juta, namun kemudian naik menjadi Rp 32 juta dan terakhir dinaikkan lagi menjadi Rp 35 juta untuk masing-masing dari empat RW yang berada di sekitar sekolah. Total iuran yang harus dibayar sekolah mencapai Rp 140 juta.
BACA JUGA:Ada Oknum Diduga Aniaya Anak Dibawah Umur Sampai Muntah Darah, Begini Kronologinya
Menurut pihak sekolah, jalanan yang ditutup warga adalah jalanan umum, namun warga beralasan bahwa sekolah menyebabkan kemacetan di sekitar area tersebut.
Armuji, yang hadir di lokasi, menjelaskan bahwa kemacetan hanya dijadikan alasan untuk menaikkan iuran. "Saya ngomong, kalau iurannya cocok enggak macet, tapi kalau enggak cocok dikata macet," ujar Armuji.
BACA JUGA:Waw, Ini Mobil Mitsubishi Terlaris Selama GIIAS 2024, Distributor Terima Total 3.353 SPK
Armuji juga menambahkan bahwa jalan tersebut merupakan fasilitas umum milik pemerintah kota, bukan milik perorangan.
Pihak sekolah pun melakukan audit terhadap pengelolaan iuran yang diminta warga dan menemukan bahwa ada sisa dana yang cukup besar setelah membayar 30 satpam yang masing-masing digaji Rp 2,5 juta.