Sukses tanah air, CFC selalu berkomitmen menghadirkan menu yang nikmat dan dilengkapi dengan pelayanan yang baik untuk mendapatkan kepuasan pelanggan.
Saat ini sudah ada lebih dari 280 gerai CFC yang tersebar di seluruh Indonesia, jadi akses masyarakat untuk bersantap di gerai restoran cepat saji ini luar biasa mudah!
BACA JUGA:Beraksi Bagai Cicak, Pencuri ini Hanya Sikat Uang Dalam Kotak Amal
Asal usul CFC sebenarnya meliputi:
1. Produksi dan Penggunaan CFC
CFC pertama kali ditemukan pada tahun 1928 oleh ahli kimia Thomas Midgley Jr. Mereka diproduksi untuk digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk sebagai agen pendingin udara, pelarut, dan propelan dalam semprotan.
Karena sifatnya yang inert, tidak mudah terbakar, dan tidak beracun bagi manusia, CFC menjadi sangat populer dalam industri.
2. Perubahan Iklim dan Kerusakan Ozon
Meskipun CFC memiliki manfaat dalam aplikasi mereka, mereka juga memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan.
Salah satu dampak terbesar dari CFC adalah penipisan lapisan ozon di atmosfer. Ketika CFC mencapai stratosfer, mereka terurai oleh radiasi ultraviolet matahari, melepaskan atom klorin yang kemudian merusak molekul ozon.
Penipisan lapisan ozon meningkatkan risiko paparan radiasi ultraviolet berbahaya dari matahari, yang dapat menyebabkan kanker kulit, kerusakan mata, dan dampak negatif lainnya pada ekosistem.
BACA JUGA:Kendalikan Angka Inflasi, Pemprov Bengkulu Hari Ini Gelar Pasar Murah
3. Larangan Produksi dan Penggunaan
Untuk mengatasi masalah penipisan lapisan ozon yang disebabkan oleh CFC, Protokol Montreal disepakati pada tahun 1987. Protokol ini adalah perjanjian internasional yang dirancang untuk mengurangi produksi dan penggunaan senyawa yang merusak lapisan ozon, termasuk CFC.
Sebagai hasilnya, banyak negara telah mengimplementasikan larangan produksi dan penggunaan CFC dalam berbagai aplikasi, yang telah membantu memperlambat penipisan lapisan ozon.
4. Pengganti CFC