3. Ruko atau Rukan
Ruko dan rukan juga bisa menjadi jawaban dari pertanyaan apa saja contoh investasi properti. Dengan melakukan investasi properti dalam bentuk ruko maupun rukan, Anda bisa memperoleh pendapatan dari hasil menyewakan bangunan tersebut. Selain itu, Anda dapat menjual ruko atau rukan dengan harga lebih tinggi.
BACA JUGA:Begini Cara Kerja Kripto, Kenali Risikonya Sebelum Investasi
4. Kios dan Toko
Ingin memiliki aset investasi selain properti residensial? Anda bisa mengalokasikan dana untuk membeli kios atau toko.
Nantinya, bangunan kios maupun toko bisa Anda sewakan ke orang lain. Dari sinilah, Anda bisa mendapatkan cuan.
Tidak hanya itu, Anda bisa menggunakan bangunan toko/kios tersebut untuk membuka bisnis pribadi.
Dengan menggunakan aset pribadi sebagai lokasi usaha, Anda tidak perlu lagi memikirkan biaya untuk sewa gedung terlebih jika kios atau toko sudah dilunasi.
Jika ingin menjual kios atau toko, Anda juga bisa memperoleh keuntungan. Namun, Anda perlu membiarkan aset tersebut selama beberapa tahun terlebih dahulu agar aset tersebut mengalami peningkatan harga.
BACA JUGA:Perhitungan Simulasi DPLK Mandiri, Investasi dan Jaminan Keuangan Hari Tua
5. Apartemen dan Kondominium
Opsi lain untuk berinvestasi di aset properti adalah dengan membeli apartemen atau kondominium. Sebenarnya, apa sih perbedaan antara apartemen dan kondominium?
Pada dasarnya, kedua bentuk bangunan ini sama-sama bisa digunakan sebagai properti residensial. Akan tetapi, status kepemilikannya berbeda.
Pemilik apartemen biasanya memiliki sertifikat HGB ketika membeli apartemen, sedangkan kondominium berstatus SHM.
Selain itu, biasanya apartemen tersedia dalam luas bangunan yang lebih kecil—tidak seperti kondominium.
Maka dari itu lah, harga kondominium umumnya jauh lebih mahal daripada apartemen, apalagi jika kondominium tersebut furnished.