Lagi Live Streaming, Tiktoker Diduga Dihadang Preman, Begini Kronologi dan Faktanya

Kamis 08-08-2024,08:47 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Widiyarti

Sementara itu, terkait ucapan “250,” Asep memastikan kata itu bukan berasal darinya. Dia menyatakan tidak melakukan pemerasan atau meminta uang dari pihak TikToker tersebut.

“Itu adalah bahasa dari kreator, yang mendapatkan satu gift 250 langkah, itu asumsi saya. Silakan ditanyakan ke kreator, apakah Rp 250 ribu itu muncul dari saya untuk premanisme ataukah 250 langkah kaki untuk gift,” tuturnya.

Kapolsek Depok, AKP Affandi, mengatakan dirinya diperintah oleh Kapolresta Cirebon untuk segera melakukan klarifikasi benar tidaknya aksi premanisme dan pemalakan itu.

Karenanya, dia mencari informasi di lokasi dan memperoleh identitas pemuda dalam video yang diketahui bernama Asep.

“Kita dapat info, Asep yang jaga pos kamling, terus kita cari. Kita sudah laporkan ke Ibu Kapolresta. Makanya suruh kerja sama dengan Reskrim, cari TikTokernya siapa, dari mana, supaya untuk mengklarifikasi juga,” kata Affandi.

BACA JUGA:Hasil Akhri Panjat Tebing Olimpiade Paris 2024, Atlet Indonesia Gagal Sumbang Medali

Tanggapan Warganet

Respon warganet terhadap video ini sangat beragam. Banyak yang menunjukkan empati dan mendukung Sifful atas pengalaman tidak menyenangkan tersebut.

Mereka mengecam tindakan premanisme yang dianggap tidak mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan kemanusiaan.

Beberapa warganet menilai bahwa aksi premanisme seperti ini harus segera diberantas untuk menciptakan rasa aman bagi semua orang, terutama bagi mereka yang ingin berkreativitas di ruang publik.

Di sisi lain, ada juga warganet yang mencoba memahami sudut pandang Asep dan kelompoknya. Mereka berpendapat bahwa tindakan Asep untuk menjaga keamanan di pos kamling adalah wajar dan dapat dimaklumi, mengingat situasi keamanan yang kadang tidak menentu di beberapa daerah.

Meskipun demikian, warganet tetap menyarankan agar segala bentuk interaksi di ruang publik dilakukan dengan cara yang lebih sopan dan beradab, tanpa kekerasan dan intimidasi.

Kejadian ini menjadi pembelajaran bagi para kreator konten, khususnya mereka yang melakukan aktivitas di ruang publik.

BACA JUGA:Detik-detik Rajiah Sallsabillah Gagal Raih Medali Perunggu Panjat Tebing Olimpiade Paris 2024

Mendapatkan izin resmi tidak hanya menunjukkan penghormatan terhadap aturan yang berlaku, tetapi juga dapat mencegah terjadinya kesalahpahaman seperti yang dialami oleh Sifful.

Begitu juga dengan masyarakat umum, penting untuk mendukung upaya-upaya kreatif dengan tetap mengedepankan ketertiban dan keamanan bersama.

Kategori :