Umumnya, hal yang membuat korban tidak berdaya adalah ia merasa tidak memiliki bukti atas perlakuan dari pelaku ke korban.
BACA JUGA:Rumah Tangga 18 Tahun Terancam Kandas, Ternyata Ini Alasan Andre Taulany Gugat Cerai Sang Istri
10. Berpegang Teguh dengan Keputusan yang Dialami
Setelah keluar dari toxic relationship, kamu mungkin akan merindukan pasangan. Tak perlu khawatir, ini merupakan kondisi yang normal.
Meski muncul keinginan untuk kembali bersama dengannya, namun pastikan kamu tetap berpegang teguh dengan keputusan untuk meninggalkannya.
BACA JUGA:Rumah Susi Pudjiastuti Terbakar, Gudang Kayu dan 1 Unit Mobil Hangus, Ini Dugaan Penyebab Kebakaran
11. Rencanakan Apa yang Harus Dilakukan Selanjutnya
Bila kamu berpikir untuk berhenti dari hubungan asmara yang dijalani, buatlah rencana tentang bagaimana kamu akan menghadapi masa transisi setelah terlepas dari pasangan.
Pikirkan secara matang kondisi kamu selanjutnya. Jika hubungan toxic terjadi saat sudah menikah, kamu perlu memikirkan di mana akan tinggal dan harta apa yang perlu dibawa.
BACA JUGA:Promo Spesial 8.8 Agustus 2024, Nikmati Potongan Harga Spesialnya, Ini 11 Pilihannya
Bagaimana Dampak Hubungan Toxic?
Dalam hubungan yang sehat, setiap individu di dalamnya akan saling menyayangi, serta memberikan rasa nyaman dan aman.
Berbeda pada toxic relationship yang salah satu pihaknya cenderung mendominasi, berkuasa, memanipulasi, melakukan kekerasan, dan mempermainkan orang lain.
Pada sebagian besar kasus toxic relationship dalam percintaan, pihak yang menjadi korban terkadang tidak menyadari bahwa ia sedang dalam hubungan tidak sehat.
BACA JUGA:Lagi Live Streaming, Tiktoker Diduga Dihadang Preman, Begini Kronologi dan Faktanya
Justru, ia akan menganggap sikap pasangannya sebagai hal normal dan tetap bertahan atas dasar cinta. Hal tersebut membuat hubungan toxic yang dialami tak kunjung berakhir dan menjadi berlarut-larut.