Koordinasi dengan BKSDA Riau
Setelah penampakan harimau dilaporkan, PT RAPP segera berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau.
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat dapat dilakukan untuk menangani situasi ini tanpa membahayakan harimau maupun manusia.
Aji menekankan pentingnya tidak mengganggu pergerakan harimau tersebut, karena hal itu dapat menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan dari hewan liar yang sedang dilindungi.
"Kami juga meminta kepada semua pihak untuk tidak melakukan tindakan apapun yang dapat mengganggu harimau tersebut. Tujuannya adalah untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan," tambahnya.
BACA JUGA:7 Ciri-ciri Hubungan Toxic, Nomor 4 Umum Terjadi dalam Hubungan
Langkah Tanggap Darurat Pemerintah dan BKSDA
Di sisi lain, Camat Pelalawan, Yusman Efendi SE, membenarkan adanya kemunculan harimau tersebut.
Dia mengatakan bahwa pemerintah kecamatan, kelurahan, desa, dan masyarakat setempat telah bekerja sama dengan BKSDA Provinsi Riau serta PT RAPP untuk menangani situasi ini. Pengecekan dan pengawasan ketat dilakukan untuk memastikan keselamatan masyarakat.
Untuk menangkap harimau yang terlihat berkeliaran, tim gabungan memutuskan untuk memasang kandang jebak atau box trap dengan umpan seekor kambing di sekitar lokasi penampakan.
Diharapkan, harimau tersebut dapat tertangkap dan dikembalikan ke habitatnya yang lebih aman, jauh dari pemukiman manusia.
"Kami berharap langkah ini berhasil sehingga harimau-harimau tersebut bisa kembali ke habitat alaminya tanpa menimbulkan bahaya bagi masyarakat," ujar Yusman.
Verifikasi dan Penyelidikan Lebih Lanjut
Kepala Balai Besar KSDA Riau, Genman Suhefti Hasibuan, juga memberikan tanggapannya terkait video yang beredar.
Menurutnya, meskipun video tersebut menunjukkan harimau Sumatera, pihaknya belum dapat memastikan keaslian video tersebut serta waktu pengambilannya.