Namun, bagi anak ini, situasinya sangat berbeda. Kehilangan ibunya berarti dia tidak memiliki seseorang di rumah yang bisa membantunya belajar membaca.
Sementara ayahnya, yang mungkin harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tidak selalu memiliki waktu atau energi untuk memberikan bimbingan yang cukup.
Kisah ini benar-benar menggambarkan betapa beratnya kehidupan yang harus dijalani oleh anak-anak yang tumbuh tanpa kehadiran seorang ibu.
BACA JUGA:Segera Daftar! PT Dahana Buka Lowongan Kerja, Ini Dokumen yang Diperlukan
Seperti yang dialami oleh bocah SD ini, hidupnya dipenuhi dengan tantangan yang tidak seharusnya dihadapi oleh anak seusianya.
Namun, di balik semua itu, ada secercah harapan yang tetap ada di hatinya, yakni keinginan untuk bisa membaca dan membanggakan ibunya yang telah pergi.
Momen ini menjadi lebih menyentuh ketika sang guru, yang bernama Sinan, mencoba menggali lebih dalam tentang kondisi anak tersebut.
Dia menanyakan kepada siswa itu siapa yang menemaninya belajar di rumah. Siswa itu dengan polosnya menjawab bahwa dia belajar sendiri di rumah.
Jawaban ini sudah cukup untuk menggambarkan betapa sepinya kehidupan anak tersebut, tanpa kehadiran seorang ibu yang biasanya menjadi sosok utama dalam mendampingi anak-anak mereka belajar di rumah.
Sinan, yang menyadari betapa pentingnya peran seorang ibu dalam proses belajar anak-anak, kemudian menanyakan keberadaan ibu dari siswa tersebut.
BACA JUGA:Tabel Angsuran KUR BRI 2024, Ini Cara agar Pinjaman Rp 15 Juta Cair Cepat
Pertanyaan ini disambut dengan jawaban yang sangat lirih dari siswa itu, "sudah di surga, Bu." Jawaban ini seolah-olah menghentikan waktu sejenak, membiarkan kesedihan dan rasa kehilangan memenuhi ruangan.
Gurunya, yang mungkin tidak menyangka akan mendengar jawaban seperti itu, langsung terdiam sejenak, merasakan betapa dalamnya kesedihan yang dirasakan oleh anak ini.
Namun, di tengah-tengah kesedihan itu, muncul pertanyaan lain dari siswa tersebut yang semakin membuat hati gurunya dan para netizen yang menonton video ini terenyuh. "Bu, ibuku senang tidak ya kalau besok aku sudah bisa baca?"
Ada kerinduan yang begitu dalam untuk bisa membanggakan orang yang paling dia cintai, meskipun hanya dengan hal sederhana seperti belajar membaca.
BACA JUGA:Miris! 2 Santriwati Diduga Jadi Korban Pelecehan, Pimpinan Ponpes Dipolisikan
Kisah ini tidak hanya menyentuh hati, tetapi juga memberikan banyak pelajaran bagi kita semua. Di satu sisi, ini mengingatkan kita tentang pentingnya peran orang tua dalam pendidikan anak-anak, terutama dalam hal-hal dasar seperti membaca dan menulis.
Kehadiran orang tua, terutama ibu, dalam proses belajar anak-anak sangatlah penting, bukan hanya sebagai pendamping dalam belajar, tetapi juga sebagai sumber kasih sayang dan dukungan moral.