Tradisi ini sering kali muncul dalam situasi di mana seseorang merasa tidak mendapatkan haknya atau berurusan dengan sengketa yang sulit diselesaikan secara damai.
Sumpah Pocong dipercaya berawal dari kepercayaan masyarakat Jawa mengenai kehidupan setelah mati.
Masyarakat percaya bahwa pocong adalah roh orang yang belum tenang karena alasan tertentu, seperti ketidakadilan atau kezaliman yang dialaminya semasa hidup.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan keadilan, seseorang harus melakukan sumpah di hadapan pocong sebagai tanda keseriusan dan keberanian mereka dalam menyelesaikan masalah atau membuktikan kebenaran.
BACA JUGA:Dampak Ngeri Sumpah Pocong, Benarkah Bisa Kena Azab Jika Berbohong?
Lantas, Siapa yang Pertama Kali Melakukan Sumpah Pocong?
Menentukan siapa yang pertama kali melakukan Sumpah Pocong sulit dilakukan karena tradisi ini tidak memiliki catatan sejarah resmi dan lebih merupakan bagian dari kepercayaan rakyat yang diturunkan secara turun-temurun.
Praktik ini kemungkinan besar sudah ada sejak lama, berkembang dalam masyarakat Jawa yang memiliki berbagai ritual dan kepercayaan tentang dunia gaib dan makhluk halus.
Sumpah Pocong biasanya dilakukan dalam konteks sosial dan hukum tradisional. Pada masa lalu, di desa-desa Jawa, sumpah ini sering digunakan sebagai alat untuk menyelesaikan sengketa atau untuk membuktikan kebenaran klaim seseorang.
Biasanya, masyarakat akan berkumpul dan melakukan ritual sumpah ini dengan penuh keyakinan, mengharapkan agar pocong memberikan keadilan sesuai dengan apa yang mereka yakini.
BACA JUGA:Sumpah Pocong, Ini Efek Bagi Pelaku Sumpah Pocong Menurut Ahli Metafisika
Dalam perkembangannya, Sumpah Pocong kini lebih sering dianggap sebagai bagian dari tradisi dan cerita rakyat yang mengandung unsur mistis.
Walaupun tidak lagi banyak dilakukan dalam konteks hukum atau sosial, tradisi ini tetap menjadi bagian dari budaya dan kepercayaan masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa.
Sumpah Pocong merupakan manifestasi dari kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap dunia gaib dan makhluk halus, khususnya pocong.
Meskipun tidak ada catatan pasti mengenai siapa yang pertama kali melakukan sumpah ini, tradisi ini menggambarkan kekayaan budaya dan kepercayaan lokal yang telah berkembang sejak zaman dahulu.
BACA JUGA:Sederet Fakta Sumpah Pocong dan Sejarahnya, Kini Heboh Dilakukan Oleh Saka Tatal