“Sampah kalian, kerja nggak becus. Kemampuan kalian bahkan nggak sampai setengah dari kami, benar-benar idiot. Awas kamu typo sekali lagi,” tulisnya dalam salah satu pesan.
Identitas Prathita Amanda Aryani pun menjadi topik pembicaraan. Prathita diketahui merupakan salah satu dokter di RSUD Kariadi Semarang dan menyelesaikan pendidikan dokternya di Universitas YARSI.
Ia telah menjalani profesi sebagai dokter muda sejak 13 April 2020.
Meski demikian, informasi lebih lanjut tentang Prathita tidak banyak tersedia di ruang publik.
Namun, dari salah satu foto yang beredar, diketahui bahwa ia sempat mengikuti Pengembangan Profesi Bedah Berkelanjutan (P2B2) ke X X yang diselenggarakan oleh Persatuan Ahli Bedah Indonesia (PABI) di Kota Makassar pada tahun 2023.
BACA JUGA:Pulang Karaoke di TWK Tais, Seorang Pemuda Dikeroyok 4 Orang dan Kena Tikam 8 Liang
Kontroversi yang melibatkan Prathita Amanda Aryani ini tidak hanya mencoreng nama baik dirinya, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran yang lebih luas tentang praktik perundungan di dunia medis.
Banyak yang mulai mempertanyakan bagaimana institusi medis, termasuk rumah sakit dan universitas, menangani isu-isu semacam ini.
Kasus ini juga menyoroti tekanan berat yang sering dialami oleh dokter-dokter muda selama menjalani pendidikan dan pelatihan mereka.
Di tengah ketidakpastian dan kontroversi yang masih bergulir, publik terus menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut dari pihak berwenang.
Banyak yang berharap agar kasus ini diusut tuntas dan keadilan dapat ditegakkan, baik untuk Aulia Risma Lestari yang telah kehilangan nyawanya, maupun untuk dokter-dokter muda lainnya yang mungkin mengalami hal serupa.
Sheila Silvina