Ini Provinsi dengan Sebaran Kasus Mpox Terbanyak di Indonesia, Simak Beda Cacar Monyet dan Cacar Air!

Rabu 21-08-2024,09:35 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Widiyarti

3. Masa Inkubasi  

Masa inkubasi, atau waktu yang dibutuhkan dari terpapar virus hingga munculnya gejala, juga berbeda antara kedua penyakit ini. Mpox memiliki masa inkubasi yang lebih lama, yaitu sekitar 5 hingga 21 hari.

Sementara itu, cacar air biasanya memiliki masa inkubasi antara 10 hingga 21 hari. Meskipun begitu, lamanya masa inkubasi dapat bervariasi tergantung pada kondisi tubuh pasien.

BACA JUGA:Harga Terbaru Hp Samsung Galaxy S23 FE Bulan Agustus 2024, Seperti Ini Spesifikasinya

4. Gejala  

Dari segi gejala, Mpox dan cacar air memang memiliki beberapa kemiripan, seperti demam, munculnya ruam di kulit, nyeri otot, dan kelelahan.

Namun, perbedaan utama terletak pada penyebaran ruam di tubuh. Pada cacar air, ruam dapat menyebar ke seluruh tubuh, sedangkan pada Mpox, ruam biasanya lebih terlokalisir dan sering muncul dalam bentuk gerombolan di area tertentu seperti wajah, tangan, atau kaki.

BACA JUGA:Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Formasi Umum dan Khusus pada Seleksi CPNS 2024

5. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening  

Salah satu perbedaan yang paling menonjol antara Mpox dan cacar air adalah adanya pembengkakan kelenjar getah bening pada pasien Mpox.

Cacar air umumnya tidak menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening, sementara pada Mpox, pembengkakan ini dapat terjadi di beberapa area seperti ketiak, bawah dagu, belakang telinga, atau belakang kepala.

Pembengkakan kelenjar getah bening ini merupakan salah satu tanda yang membedakan Mpox dari cacar air atau penyakit cacar lainnya.

BACA JUGA:Rincian Formasi CPNS 2024 Kemenkumham Untuk Lulusan SMA Sederajat, Link Pendaftaran di Sini

Dengan meningkatnya jumlah kasus Mpox di Indonesia, terutama di DKI Jakarta, sangat penting bagi masyarakat untuk lebih waspada dan memahami perbedaan antara Mpox dan cacar air.

Meskipun kedua penyakit ini memiliki gejala yang mirip, memahami perbedaan dalam cara penularan, masa inkubasi, dan gejala spesifik dapat membantu dalam pencegahan dan penanganan yang lebih efektif.

Selain itu, edukasi mengenai risiko penularan, terutama melalui kontak seksual, juga menjadi kunci penting dalam upaya menekan penyebaran penyakit ini di masyarakat.

Sheila Silvina

Kategori :