NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Ketua Aprindo, Roy Nicolas Mandey kembali bicara soal kemungkinan minyak goreng akan langka di ritel modern.
Hal ini buntut kekecewaan Aprindo lantaran selisih harga atau rafaksi minyak goreng sebesar Rp 344 miliar belum dibayar pemerintah.
BACA JUGA:Kemeriahan Malam Nujuh Likur, Bupati Erwin Ikut Menyalakan Pelita
“Kami mohon maaf kepada masyarakat ketika kesulitan mendapatkan minyak goreng di gerai-gerai ritel kami,” ujar Roy Nicolas pada Senin (17/4).
Dilanjutkan Roy, hal tersebut salah satu opsi karena sampai hari ini utang rafaksi Rp 344 miliar belum dibayar.
BACA JUGA:Senpi dan Amunisi Dikembalikan ke Rumah Gusril, Kapolda: Izinnya Lengkap
Polemik ini berawal dari program subsidi itu menggunakan dana pungutan ekspor sawit yang dikelola Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyusul lonjakan harga minyak goreng sejak akhir tahun 2021.
Ketika itu minyak goreng sempat langka dan harganya melonjak hingga Rp 54.000 per kemasan dua liter.
BACA JUGA:Gempa 5,3 SR Guncang Bengkulu