Pengalaman Gempa dan Tsunami Palu 2018
Contoh nyata dari pentingnya kesinambungan dalam mitigasi bencana adalah gempa dan tsunami yang melanda Palu, Sulawesi Tengah, pada tahun 2018.
Sebelumnya, sejak tahun 2009, BMKG telah mendampingi pemerintah daerah di Palu untuk mempersiapkan mitigasi terhadap potensi bencana dari Patahan Palu Koro.
Namun, setelah terjadi pergantian kepala daerah, banyak program mitigasi yang telah disiapkan tidak dilanjutkan. Akibatnya, ketika gempa dan tsunami terjadi, lebih dari 4.000 jiwa melayang, dan kerusakan yang terjadi sangat luas.
BACA JUGA:BMKG Sebut Indonesia Negara dengan Wilayah Aktivitas Kegempaan Tinggi dan Punya 13 Segmen Megathrust
Pengalaman ini menunjukkan bahwa kesinambungan program mitigasi sangat penting, terutama ketika terjadi pergantian kepemimpinan di tingkat daerah.
Kepala daerah yang baru harus memahami betapa pentingnya melanjutkan program-program mitigasi yang telah dirancang untuk melindungi masyarakat dari bencana.
Persiapan Individu: Tas Siaga Bencana
Selain upaya mitigasi yang dilakukan oleh pemerintah, setiap individu juga perlu mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan gempa megathrust.
Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah menyiapkan tas siaga bencana atau emergency preparedness kit. Tas ini berisi berbagai barang penting yang diperlukan untuk bertahan hidup setidaknya selama 72 jam setelah bencana terjadi, saat bantuan mungkin belum tiba.
Isi dari tas siaga bencana ini meliputi surat-surat penting seperti KTP, SIM, paspor, kartu keluarga, dan dokumen lainnya yang dimasukkan ke dalam plastik kedap air.
Selain itu, perlu disiapkan juga uang tunai, ponsel beserta pengisi daya dan power bank, pakaian ganti, makanan ringan yang tahan lama, serta kotak P3K yang berisi obat-obatan pribadi dan obat-obatan umum.
BACA JUGA:20 Contoh Soal TIU CPNS 2024 Lengkap dengan Kunci Jawaban, Pelajari Jika Ingin Lulus
Alat bantu penerangan seperti senter, korek api, dan lilin juga perlu dimasukkan ke dalam tas ini, bersama dengan perlengkapan kebersihan seperti sabun mandi dan sikat gigi. Untuk keamanan, peluit, pisau lipat, dan tali nilon juga sebaiknya disiapkan.
Gempa megathrust di Indonesia bukanlah ancaman yang bisa dianggap enteng. Dengan potensi gempa besar yang tinggal menunggu waktu, penting bagi semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, untuk bersiap menghadapi bencana ini.
BMKG telah melakukan berbagai langkah mitigasi, namun keberhasilan mitigasi ini sangat bergantung pada dukungan dari pemerintah daerah dan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan.