NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Bukan hanya Megathrust, ini gempa yang juga harus diwaspadai, karena sering menimbulkan korban.
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan aktivitas seismik paling tinggi di dunia, berkat letaknya di zona yang sering disebut sebagai Ring of Fire.
Zona ini adalah kawasan dengan banyak gunung berapi aktif dan merupakan tempat bertemunya berbagai lempeng tektonik.
BACA JUGA:Pendiri Aplikasi Telegram Ditangkap di Prancis, Ternyata Ini Kejahatannya Selama Ini
Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi wilayah yang rawan gempa bumi, baik dalam skala kecil maupun besar. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perhatian publik tertuju pada potensi terjadinya gempa megathrust—gempa besar yang bisa menimbulkan kerusakan yang sangat luas.
Namun, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), masyarakat tidak boleh hanya terpaku pada ancaman gempa megathrust. Ada jenis gempa lain yang tak kalah berbahaya, yaitu gempa yang disebabkan oleh pergerakan sesar aktif.
BACA JUGA:Desain Elegan dan Maskulin, Ini Review BMW K 1600 Bagger, Cek Harganya
Mengapa Sesar Aktif Menjadi Ancaman Serius?
Sesar aktif adalah patahan di kerak bumi yang masih bergerak dan dapat menyebabkan gempa. Di Indonesia, terdapat sekitar 295 sesar aktif yang sebagian besar berada di daratan.
Menurut Daryono, Kepala Bidang Gempabumi dan Tsunami BMKG, justru gempa yang diakibatkan oleh sesar aktif ini yang harus lebih diwaspadai oleh masyarakat. "Jangan sampai kita terfokus pada ancaman megathrust dan melupakan gempa yang terjadi di sekitar kita," ujarnya.
Gempa-gempa yang bersumber dari sesar aktif ini sering kali bersifat destruktif dan terjadi di dekat permukiman penduduk, sehingga menimbulkan kerugian besar dan korban jiwa yang tidak sedikit.
Sebagai contoh, gempa besar yang melanda Lombok dan Palu beberapa waktu lalu merupakan akibat dari pergerakan sesar aktif.
Gempa-gempa ini menyebabkan kerusakan yang sangat parah dan menelan ribuan korban jiwa. Fakta ini menunjukkan bahwa ancaman sesar aktif tidak bisa dianggap remeh.
Meskipun magnitudonya mungkin tidak sebesar gempa megathrust, dampaknya bisa sangat merusak, terutama jika terjadi di wilayah padat penduduk.