BENGKULU TENGAH, RBTVCAMKOHA.COM – Kasihan murid di sekolah ini, jalannya rusak, setiap hari menghirup debu.
Akses jalan menuju sekolah-sekolah di Bengkulu Tengah hingga saat ini belum seluruhnya dalam kondisi baik. Masih banyak jalan yang menuju sekolah rusak parah.
Karena sekarang musim kemarau, cuaca panas dan sering angin kencang, para murid pun terpaksa menghirup debu, apalagi ketika jam pulang sekolah.
BACA JUGA:Bank Bengkulu Siapkan Rp300 M untuk Pinjaman Anggota DPRD, Berapa Limit Pinjamannya
Salah satu yang harus menjadi perhatian Pemkab Bengkulu Tengah yakni akses jalan menuju Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3, yang berlokasi di Desa Pasar Pedati Kecamatan Pondok Kelapa.
Kondisi jalan menuju ke salah satu sekolah favorit di Bengkulu Tengah ini dahulunya pernah di aspal, namun sekarang sudah rusak parah. Saat ada kendaraan yang melintas atau saat angin kencang, debu begitu banyak beterbangan.
Salah satu guru SMA Negeri 3 Bengkulu Tengah Elvi Listiani mengatakan, sejak dirinya bertugas selama 20 tahun belum ada perbaikan yang dilakukan. Sehingga dirinya menganggap sudah sewajarnya jalan ini diperbaiki.
"Ini kondisi jalan berdebu mas saat ini musim kemarau. Anak-anak SMA Negeri 3 banyak yang mengenakan kendaraan roda dua, sehingga akan terlihat debu cukup banyak akibat jalan yang kurang memadai. Sedangkan jika hujan, jalan akan tergenang air," kata Elvi.
BACA JUGA:Gunakan Caping dan Setir Mobil Hardtop, Gusnan Mulyadi-Ii Sumirat Daftar ke KPU Bengkulu Selatan
Tidak hanya berdampak kepada siswa yang kurang nyaman saat melintas, akibat jalan yang rusak dan berdebu, rumah warga juga terkena dampaknya. Rumah warga begitu cepat kotor dan tentu saja mengganggu kesehatan penghuninya.
Salah satu warga Desa Pasar Pedati, Hendri yang tinggal tidak jauh dari SMA Negeri 3 berharap jalan ini segera diperbaiki. Jika jalan mulus, maka pelajar maupun warga yang melintas merasa nyaman.
"Teras rumah saya berdebu mas, dikarenakan setiap hari cukup banyak kendaraan yang melintas. Apalagi jam pulang pelajar, kendaraan roda dua yang melintas serentak menerbangkan cukup banyak debu," jelas Hendri.