NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Mbak Rara si pawang hujan viral ritual di Aceh, berujung dipulangkan.
Kontroversi mencuat ketika seorang pawang hujan bernama Rara Istiati Wulandari, atau lebih dikenal sebagai Mbak Rara, dipulangkan oleh pihak PT. Wijaya Karya Gedung (Persero) Tbk dan PT. Nindya Karya (Persero), KSO.
BACA JUGA:Tidak Ada Lawan, Pilkada 2024 di Bengkulu Utara Petahana Lawan Kotak Kosong
Keputusan ini diambil setelah aksinya di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya, menjadi viral dan menuai respons negatif dari masyarakat Aceh.
Tindakan ini dinilai bertentangan dengan nilai-nilai syariat Islam yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.
Kejadian ini bermula dari sebuah video berdurasi 27 detik yang memperlihatkan Mbak Rara melakukan ritual di pinggir stadion tersebut. Dalam video yang dengan cepat menyebar di media sosial, terlihat Rara memegang sesuatu di tangannya sambil menengadahkan kepala ke langit, diikuti oleh beberapa pekerja proyek.
BACA JUGA:Viral! Pria Ini Menyerahkan Diri dan Mengaku Telah Membakar Rumah Istrinya, Ini Motifnya
Tidak lama setelah video ini viral, kritik tajam mulai bermunculan dari berbagai kalangan, terutama dari masyarakat Aceh yang merasa tindakan tersebut tidak sesuai dengan adat dan budaya mereka.
Menyikapi reaksi keras dari masyarakat, Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si., segera memanggil pihak perusahaan yang bertanggung jawab atas proyek tersebut untuk memberikan klarifikasi.
Pertemuan tersebut berlangsung di ruang kerja Gubernur Aceh pada Rabu, 28 Agustus 2024, dan dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Plh. Sekda, asisten Sekda, dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh.
Di pihak perusahaan, pertemuan tersebut diwakili oleh Deputi DPM Firmansyah dan KSKA Aditia.Dalam pertemuan tersebut, pihak perusahaan menjelaskan bahwa kehadiran Mbak Rara di proyek tersebut adalah inisiatif dari para pekerja yang ingin memastikan cuaca tetap mendukung jalannya pekerjaan di stadion.
BACA JUGA:Sering Lupa Ganti Oli Motor Matic Honda? Jangan Disepelekan, Ini Bahayanya!
Namun, mereka mengakui bahwa langkah tersebut diambil tanpa mempertimbangkan sensitivitas budaya dan nilai-nilai keislaman yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Aceh.
Mereka pun menyampaikan permohonan maaf atas insiden ini dan berjanji untuk segera memulangkan Mbak Rara.
Atas permintaan Pj Gubernur, Mbak Rara akhirnya dipulangkan melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, pada penerbangan siang hari itu juga.