“Tongkat ini selalu dibawa Pangeran Diponegoro setiap kali melakukan perjalanan ziarah ke tempat-tempat Suci untuk memohon agar segala kegiatannya diberkati.”
Pada 2012 ayah dari kakak beradik Erica Lucia Baud dan Michelle Baud meninggal dunia, mereka ini cicit dari keturunan JC Baud dan saat itu keluarga JC Baud terus memelihara warisan kakek buyutnya.
Pada 2014 Harm Stevens Rijksmuseum datang pada keluarga JC Baut untuk meneliti Tongkat Diponegoro, Erica dan Michelle lantas bertanya pada Stevens apa yang harus mereka lakukan ini, Stevens menyarankan untuk mengembalikannya ke Indonesia.
Melalui Kedutaan Belanda dan Pemerintah Belanda maka diadakan operasi rahasia untuk memulangkan artefak ini.
Karena merupakan barang yang sangat berharga maka dirahasiakan segala bentuk teknisnya termasuk pesawat dan siapa saja tim yang membawanya ke Indonesia.
Tongkat Cakra Pangeran Diponegoro atau Kiai Cokro juga memiliki mitos tersendiri, dalam falsafah Jawa sang penerima Cakra dimitoskan sebagai orang yang berpeluang menjadi pemimpin besar.
Anies Baswedan Pernah Memegang Tongkat Cokro Pangeran Diponegoro
Anies Baswedan menerima Tongkat Pusaka Kanjeng Kiai Tjokro atau Tongkat Cakra Pangeran Diponegoro saat ia menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud). Itu menjadi pembicaraan hangat di media sosial.
Konon, Tongkat Pusaka Pangeran Diponegoro inilah yang jadi pemicu kemarahan Presiden Jokowi pada Anies Baswedan sampai kemudian ia dimakzulkan sebagai Mendikbud. Padahal saat kampanye Pemilu 2014, Anies Baswedan adalah juru bicara pasangan Capres Jokowi dan Cawapres JK.
Sementara Anies menjadi mendikbud pada 27 Oktober 2014 sampai dengan 27 Juli 2016.
Anies Baswedan menceritakan kembali bagaimana dirinya kemudian menerima tongkat pusaka Pangeran Diponegoro itu.
Anies Baswedan menerima Tongkat Pusaka Pangeran Diponegoro saat pembukaan pameran seni rupa ”Aku Diponegoro” di Galeri Nasional Indonesia Jakarta, Kamis (5/2/2015) silam.
Menurut dia, penyerahan Tongkat Cakra ini berawal saat dirinya menerima kedatangan keduaan Belanda dan menyampaikan bahwa Tongkat Pusaka Pangeran Diponegoro akan dikembalikan kepada Indonesia.
Direncanakan, penyerahan Tongkat Pusaka Pangeran Diponegoro tersebut harus dijaga kerahasiaannya mulai dari tempat, waktu, dan lainnya mengingat barang tersebut begitu berharga. Terlebih, banyak orang yang mencoba memburu barang tak ternilai harganya itu.
Setelah menerima perwakilan kedutaan Belanda, Anies pun kemudian melaporkannya kepada Presiden Jokowi soal pengembalian Tongkat Pusaka itu.
Kemudian barulah diatur proses penyerahannya hingga akhirnya penyerahan dilakukan dalam acara pameran seni rupa ”Aku Diponegoro” di Galeri Nasional Indonesia Jakarta, Kamis (5/2/2015).