Berdasarkan informasi yang diterima RS tersebut, larangan itu diduga menjadi sorotan karena dialami oleh rekan dan kerabat dokter tersebut saat proses interview calon karyawan dokter umum. Proses tersebut dilakukan pada tanggal 28 Agustus 2024.
“Dengan ini kami hendak memberikan klarifikasi atas pemberitaan yang beredar agar tidak menimbulkan salah persepsi pembaca dan publik luas,” ujar Direktur Utama RS Medistra Dr Agung Budisatria dikutip dari keterangan resminya, Selasa, (3/8).
BACA JUGA:Intip Harta Kekayaan Ade Sumardi, Bakal Calon Wakil Gubernur Banten
Rincian Klarifikasi
Berikut ini klarifikasi lengkap manajemen RS Medistra:
1. Manajemen RS Medistra menyampaikan permohonan maaf dan menyesali terjadinya kesalahpahaman dari proses interview yang dilakukan oleh salah satu karyawan kami.
Sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan, RS Medistra selalu patuh dan tunduk terhadap peraturan yang berlaku, dan berkomitmen untuk senantiasa menghargai keberagaman serta memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh karyawan tanpa memandang gender, suku, ras, agama dan golongannya (SARA).
BACA JUGA:Pertamax Green 92 Disebut Jadi Pengganti BBM Pertalite, Apa Beda Keduanya?
2. RS Medistra telah memiliki peraturan kepegawaian yang mengatur tentang standar penampilan dan perilaku yang sama sekali tidak melarang penggunaan hijab bagi para pegawainya. Ketentuan sebagaimana diatas diterapkan dalam kegiatan sehari-hari di RS Medistra, di mana terdapat banyak dokter spesialis maupun karyawan (dokter umum, perawat, tenaga penunjang medis maupun tenaga non medis) yang menggunakan hijab saat bertugas.
3. RS Medistra sangat menghormati dan menghargai atas semua perbedaan keyakinan, serta menjamin hak seluruh karyawan untuk beribadah sesuai keyakinan masing-masing, salah satunya adalah dengan menyediakan sarana beribadah (masjid dan mushola) serta menyelenggarakan kegiatan kerohanian.
BACA JUGA:Intip Harta Kekayaan Ade Sumardi, Bakal Calon Wakil Gubernur Banten
4. Atas kesalahpahaman yang terjadi, saat ini manajemen telah mengambil tindakan tegas dengan memberikan peringatan dan pembinaan kepada karyawan dimaksud, serta tidak lagi mengikutsertakan yang bersangkutan dalam tim interview calon karyawan RS Medistra.
5. Selanjutnya, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan proses rekrutmen karyawan serta operasional rumah sakit agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat.
Septi Widiyarti