Heboh, Oknum Guru Tewas Dibunuh Perampok dengan Posisi Tangan Terikat, Begini Faktanya

Jumat 13-09-2024,10:57 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Widiyarti

Kepala Polsek Purworejo Klampok, Polres Banjarnegara, Iptu Imam Sanyoto, dengan tegas membantah adanya perampokan yang menyebabkan kematian korban.

Menurut hasil pemeriksaan tim medis di Rumah Sakit Emanuel, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban yang dapat mengindikasikan bahwa ia menjadi korban perampokan atau pembunuhan.

"Ini untuk sekalian menepis bahwa kabar ini merupakan korban perampokan dan pembunuhan itu tidak benar. Dari hasil pemeriksaan tim medis di rumah sakit Emanuel tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," jelas Iptu Imam Sanyoto di lokasi kejadian, Kamis (12/9/2024).

BACA JUGA:Waduh, di Daerah Ini Harga Gas Elpiji 3 Kg Naik, Apa Alasannya?

Lebih lanjut, polisi juga menegaskan bahwa tidak ada barang berharga milik korban yang hilang. Perhiasan dan dua unit sepeda motor masih berada di tempat, serta tidak ditemukan kerusakan pada pintu, jendela, atau lemari di rumah tersebut.

Sementara itu, rumor yang beredar tentang mobil korban yang hilang ternyata juga tidak benar, karena mobil tersebut sudah dijual sebelumnya, bukan dibawa perampok.

"Dari olah TKP, perhiasan milik korban dan 2 unit sepeda motor masih ada. Memang ada kabar mobilnya dibawa perampok. Tetapi yang benar mobil itu sudah dijual," jelasnya.

BACA JUGA:Tabel Angsuran Pinjaman KUR Mandiri Periode September 2024, Pinjam Rp 60-100 Juta Cicilan Ringan

Keadaan ini menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban, terutama karena posisi korban saat ditemukan sangat mencurigakan.

Polisi menemukan korban dalam keadaan tengkurap dengan leher terikat tali, dan tubuh korban sudah mulai membiru, yang semakin menambah misteri seputar penyebab kematian korban.

Menurut Iptu Imam Sanyoto, korban pertama kali ditemukan oleh teman sesama guru dan saudara korban yang merasa khawatir karena korban tidak hadir mengajar sejak Rabu (11/9/2024).

Ketika mereka mendatangi rumah korban, mereka menemukan pintu rumah tidak terkunci dan mendapati korban dalam keadaan tidak bernyawa di dalam kamarnya.

"Karena korban tidak berangkat mengajar dan tidak bisa dihubungi, kemudian teman korban sesama guru datang ke rumah korban bersama saudara korban. Saat masuk, korban sudah meninggal dunia," ungkap Imam.

BACA JUGA:Tabel Angsuran Pinjaman KUR Mandiri Periode September 2024, Pinjam Rp 60-100 Juta Cicilan Ringan

Kondisi tubuh korban yang membiru dan posisi tengkurap dengan leher terjerat tali menimbulkan dugaan awal bahwa korban mungkin melakukan bunuh diri. Namun, polisi masih mendalami motif dan kondisi seputar kematian korban untuk memastikan kebenarannya.

"Kondisinya memang badan sudah membiru. Posisinya tertelungkup dan leher terikat tali. Saat ini jenazah masih di rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan," ujarnya.

Dugaan bunuh diri ini semakin diperkuat oleh fakta bahwa korban adalah seorang janda yang tinggal sendirian di rumah. Tiga anaknya diketahui tinggal di luar kota, meninggalkan korban tanpa pendamping di hari-hari terakhirnya.

Kategori :