Kehilangan ibunda di usia yang sangat muda membuat Nabi Muhammad SAW harus menjalani hidup sebagai anak yatim piatu.
Namun, beliau tetap tumbuh menjadi sosok yang kuat dan tegar. Kesedihan dan penderitaan yang beliau rasakan sejak kecil justru menjadi salah satu faktor yang membentuk kepribadiannya yang penuh kasih sayang dan pengertian terhadap orang lain, terutama kepada anak-anak yatim dan mereka yang tertindas.
Dalam berbagai riwayat, Nabi Muhammad SAW selalu mengenang ibunya dengan penuh cinta dan penghormatan. Beliau sering berziarah ke makam ibunya dan mendoakan kebaikan untuk Siti Aminah.
Kasih sayang beliau terhadap ibunda tercermin dalam tutur kata dan perilaku beliau yang selalu mengedepankan kelembutan dan cinta kasih dalam menghadapi segala cobaan hidup.
Sheila Silvina