BENGKULU TENGAH, RBTVCAMKOHA.COM - Kebutuhan dokter spesialis di Bengkulu Tengah, terbilang cukup banyak, mengingat jumlah dokter spesialis yang ada sekarang masih kurang.
Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkulu Tengah, terdata saat ini baru ada 13 orang dokter spesialis, baik yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun yang berstatus non ASN.
Penambahan tentu dibutuhkan oleh manajemen RSUD Bengkulu Tengah, mengingat dokter spesialis yang ada saat ini masih kurang atau belum menyeluruh spesialis yang dimiliki.
BACA JUGA:Sejak 2022, Pemprov Bengkulu Sudah Gelontorkan Dana Hibah Rp28 M untuk 572 Unit Rumah Ibadah
Dokter spesialis di Bengkulu Tengah saat ini yang ada untuk pelayanan mata, penyakit dalam, bedah, obgin, bedah anak, bedah plastik, anestesi radiolofi dan patologi.
Menurut Direktur RSUD Bengkulu Tengah dr. Hery Kurniawan, masih butuh penambahan dari segi jumlah dokter spesialis, maupun penambahan pelayanan seperti dokter spesialis syaraf.
BACA JUGA:Hasil Coklit Pilkada Mukomuko 2024, Faktor Ini Membuat Jumlah DPS Naik Sekitar 2000 Pemilih
"Jumlah 13 orang dokter spesialis masih termasuk minim, sehingga kita upayakan ada penambahan setiap tahunnya. Pelayanan syaraf menjadi salah satu target penambahan tenaga dokter spesialis," ujar Direktur RSUD Bengkulu Tengah.
Dari beberapa kali buka penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil di Bengkulu Tengah, formasi tenaga dokter spesialis juga sepi pendaftar. Bahkan pernah kosong pendaftar untuk tenaga dokter spesialis.
BACA JUGA:Penerbangan Rute Bengkulu-Batam Berhenti Operasi Sementara, Kenapa?
Lalu apa penyebabnya sepinya minat dokter spesialis di Bengkulu Tengah? Ketika ditanya masalah insentif, besaran yang didapatkan dokter spesialis di RSUD Bengkulu Tengah terbilang lumayan.
Untuk insentif dokter spesialis yang berstatus ASN yakni Rp 18 juta per bulan. Sedikit lebih rendah, dokter spesialis non ASN mendapatkan insentif sebesar Rp 16 juta per bulan.
Hanya saja belum ada penambahan fasilitas lainnya dari Pemerintah Bengkulu Tengah, seperti mobil dinas dan rumah dinas sebagai tempat tinggal dokter spesialis.
BACA JUGA:Pendaki Asal Tabanan Tewas di Gunung Abang Bali, Jatuh ke Jurang Sedalam 250 Meter