Ibnu Ishaq menyebut bahwa Nabi Idris AS menjadi orang pertama yang menulis dengan pena. Para ulama tafsir dan hukum mengatakan bahwa ia juga menjadi orang pertama yang membicarakan tentang tulisan.
Menurut buku Sistem Penanggalan Aboge dalam Perspektif Astronomi susunan Muhamad Zainal Mawahib, dalam pandangan para sejarawan Nabi Idris AS juga menjadi orang pertama yang mengamati dan menganalisa benda-benda langit.
Mengutip buku Berpuasa dan dan Berlebaran Bersama oleh Muhammad Hadi Bashori, salah satu literatur yang menyebut Nabi Idris AS sebagai penemu ilmu falak adalah Syarh Mukhtasar Al-Mudadzdzab tulisan Yasin Al-Fadani.
Meski demikian, ada juga literatur lain yang menyebut bukan Nabi Idris AS penemu ilmu falak, wallahu a'lam.
BACA JUGA:Segini Besaran Gaji KPPS Pilkada 2024, Kapan Mulai Bekerja dan Berapa Lama Masa Kerjanya?
Diterangkan pula dalam buku 25 Kisah Nabi & Rasul susunan Aan Wulandari Usman bahwa Idris AS menggunakan bintang sebagai penunjuk arah untuk memperkirakan kondisi cuaca serta waktu yang tepat untuk bercocok tanam.
Selain itu, banyak ulama ahli tafsir yang mengatakan Idris AS menjadi orang pertama yang membicarakan tafsir dan hukum. Kecerdasannya merupakan mukjizat yang Allah SWT berikan.
Terkait perjalanan dakwah Nabi Idris AS, ia terus mendakwahi bani Qabil dengan sangat sabar. Berbagai rintangan dilewati termasuk celaan dan ejekan dari kaumnya yang menyembah api.
Nabi Idris AS pernah mengajak umatnya untuk berhijrah ke Mesir ke Kota Memphis. Mulanya, umat Nabi Idris AS menolak ajakan tersebut, mereka mengeluh karena Mesir merupakan negeri yang tandus. Namun, setelah diyakinkan oleh Nabi Idris AS pada akhirnya umatnya pun mau berhijrah.
Idris AS dikenal sebagai sosok yang sabar dan memiliki keberanian yang kuat. Ia tidak pernah takut akan kematian hingga digelari asadul asad yang artinya singa dari segala singa.
Nutri Septiana