Meski begitu, bocah tersebut akhirnya digiring oleh polisi ke dalam sebuah mobil patroli, dan dibawa pergi dari lokasi unjuk rasa.
BACA JUGA:Daftar Batu Akik Indonesia Paling Mahal, Ada yang Terjual Rp 20 Miliar
Hingga saat ini, belum ada informasi pasti mengenai waktu dan tempat kejadian tersebut. Namun, video penangkapan bocah 10 tahun itu telah menyebar luas dan memicu reaksi keras dari warganet di seluruh dunia.
Kritik dari Warganet
Penangkapan bocah 10 tahun tersebut mendapat banyak kritikan, khususnya di media sosial. Beberapa warganet yang melihat video itu menganggap tindakan polisi Jerman sebagai bentuk intimidasi terhadap para pengunjuk rasa pro-Palestina.
Salah satu akun di Instagram, TRT World, menyebut aksi polisi itu sebagai tindakan yang memalukan dan penuh kepengecutan.
BACA JUGA:2 Zona Merah Gempa Megathrust di Indonesia, BMKG Bilang Tinggal Tunggu Waktu
Sejumlah komentar lain juga mempertanyakan etika polisi dalam menangani situasi yang melibatkan anak-anak.
Banyak yang berpendapat bahwa tindakan penangkapan tersebut terlalu berlebihan, apalagi hanya karena anak itu membawa bendera Palestina dalam unjuk rasa damai.
Penangkapan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di Jerman
Penangkapan pengunjuk rasa pro-Palestina di Jerman bukanlah hal baru. Beberapa waktu sebelumnya, pada awal September 2024, sejumlah demonstran juga ditangkap oleh polisi Jerman saat melakukan aksi protes di Berlin.
Demonstrasi tersebut dilakukan untuk mengecam serangan Israel di Jalur Gaza yang terus berlanjut, meskipun sudah menelan banyak korban jiwa.
BACA JUGA:Duka Seorang Ibu, Bayi 3 Bulan Meninggal Usai Jadi Korban Jambret
Aksi unjuk rasa pro-Palestina di Berlin berlangsung di Alun-Alun Breslauer, Distrik Fridenau. Para demonstran membawa bendera Palestina dan menyuarakan solidaritas mereka terhadap warga Palestina yang terdampak konflik. Mereka kemudian bergerak menuju Stasiun Ratahus Steglitz.
Namun, aksi damai tersebut sempat terganggu oleh kehadiran kelompok lain yang membawa bendera Israel.
Mereka melakukan provokasi di dekat Stasiun Walter Schreiber, yang kemudian memicu ketegangan antara kedua kelompok. Akhirnya, polisi Jerman turun tangan dan menangkap beberapa pengunjuk rasa pro-Palestina.