Seperti yang telah disebutkan, kita harus mencari referensi dari sumber-sumber yang sahih.
BACA JUGA:7 Ide Bisnis Kecil tapi Perputarannya Cepat, Tertarik Coba?
2. Bukti Material
Kita juga perlu memeriksa apakah ada penelitian yang menunjukkan hubungan antara unyeng-unyeng dan karakter. Jika tidak ada, maka kita harus skeptis terhadap kepercayaan tersebut.
3. Jika Tidak Ada Keduanya
Jika tidak ada satu pun yang mendukung, maka hal tersebut dapat dianggap sebagai khurafat. Dalam hal ini, kepercayaan bahwa anak dengan dua unyeng-unyeng pasti akan nakal tidak memiliki dasar yang kuat.
Variasi Jenis Unyeng-Unyeng
Menarik untuk dicatat, ada beberapa jenis unyeng-unyeng yang bisa kita temui pada anak-anak. Beberapa di antaranya adalah:
- Unyeng-unyeng satu
Ini adalah yang paling umum dan biasanya tidak membawa konotasi tertentu.
BACA JUGA:Kena Hipnotis, Harta Semata Wayang Penjual Kue Talam di Pasar Bengkulu Ludes
- Unyeng-unyeng dua
Ini menjadi fokus kepercayaan bahwa anak-anak dengan ini cenderung nakal.
- Unyeng-unyeng tiga atau lebih
Meskipun ini lebih jarang, tetap tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa jumlah unyeng-unyeng berpengaruh pada karakter.
Memahami unyeng-unyeng dari perspektif Islam mengajarkan kita untuk lebih skeptis terhadap kepercayaan yang tidak didasarkan pada bukti. Kita harus berusaha untuk menggali informasi dengan bijaksana dan tidak cepat percaya pada mitos yang belum teruji.