Massa tersebut, menurut Fajar, adalah suporter yang menumpang beberapa mobil pikap untuk kembali ke daerah asal mereka.
Dari pengamatannya, ada sekitar lima mobil pikap yang digunakan oleh suporter, dengan dua mobil penuh penumpang dan beberapa mobil lainnya tidak begitu penuh.
Di belakang rombongan suporter tersebut, terlihat truk polisi yang mengawal perjalanan mereka.
BACA JUGA:Ricuh Antar Suporter Sepak Bola Usai Laga Indonesia vs Australia di GBK, Saling Adu Jotos
Fajar menambahkan bahwa para suporter tersebut tampaknya mencari suporter lawan di sepanjang jalan, namun tidak diketahui dari mana mereka berasal.
Mereka turun di jalan dan mulai berteriak-teriak mencari suporter lawan untuk memicu keributan, tetapi bentrokan fisik dengan warga setempat tidak terjadi.
"Para suporter hanya saling teriak mencari suporter lawan. Jadi, keributannya tidak melibatkan warga sekitar. Tidak ada kerusakan di sini, dan akhirnya dibubarkan oleh polisi," imbuh Fajar.
BACA JUGA:Penasaran Berapa Gaji Wasit Sepak Bola FIFA Sebagai Induk Organisasi Sepak Bola Internasional
Pertandingan Sepak Bola di Lapangan Keden
Saat dilakukan pengecekan oleh detikJateng di lapangan Desa Keden, memang sedang berlangsung sebuah turnamen sepak bola.
Di pintu masuk tempat pertandingan, terlihat daftar belasan klub yang ikut berpartisipasi dalam turnamen tersebut.
Namun, tidak ada informasi lebih lanjut mengenai klub-klub yang terlibat dalam keributan di luar lapangan.
Turnamen yang diadakan di lapangan Keden tampaknya berjalan dengan lancar tanpa gangguan signifikan, kecuali aksi keributan suporter di luar stadion.
BACA JUGA:Fantastis! Ini Gaji Pelatih Sepak Bola di Indonesia, Shin Tae-yong Dapat Jatah Segini
Tanggapan Pihak Kepolisian
Kapolsek Pedan, AKP Imam Santoso, mengonfirmasi bahwa memang benar terjadi insiden tersebut.