BACA JUGA:Lawan Kotak Kosong, KPU Bengkulu Utara Tetapkan Nomor Urut Paslon Arie-Sumarno di Pilkada 2024
Kerugian Akibat Kebakaran
Selain menewaskan tiga balita, kebakaran ini juga melahap total 11 rumah yang berada di sekitar lokasi, termasuk rumah milik Dwi Maulisa.
Api merembet dengan cepat dari satu rumah ke rumah lainnya, mengakibatkan kerusakan yang signifikan.
Hingga saat ini, tercatat ada 24 kepala keluarga (KK) yang terdampak akibat kebakaran tersebut, dan kerugian material yang dialami warga belum bisa dihitung secara pasti.
Selain rumah Dwi Maulisa, 10 rumah lain yang berada di kawasan tersebut juga turut terbakar dalam insiden yang tragis ini.
BACA JUGA:Ratusan Poster Cakada 2024 di Kepahiang, Dicopot dan Disita Satpol PP
Petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Nyaman, mengonfirmasi bahwa selain kerusakan properti, insiden ini juga menelan korban jiwa, yaitu tiga balita.
“Betul korban jiwa meninggal dunia yakni tiga orang anak-anak,” ujar Nyaman saat dikonfirmasi pada Jumat (20/9/2024).
BACA JUGA:Dugaan Aksi Kekerasan Senior ke Junior saat Ospek, Kepala Dipukul Pakai Hak Sepatu Tinggi
Kesedihan Keluarga dan Tetangga
Berita kematian ketiga balita ini menimbulkan duka yang mendalam bagi keluarga dan juga warga sekitar.
Dwi Maulisa yang baru tiba dari menjemput anaknya di sekolah sangat terpukul dengan kejadian ini.
Tidak hanya kehilangan rumah, namun juga kehilangan tiga anaknya sekaligus dalam insiden kebakaran yang terjadi begitu mendadak.
Para tetangga yang turut menyaksikan kejadian ini juga merasa terpukul dengan musibah yang menimpa keluarga tersebut.
Mereka tak menyangka api yang begitu cepat menyebar akan menewaskan anak-anak yang tidak berdosa, terutama karena mereka terkunci di dalam kamar tanpa bisa menyelamatkan diri.