Fenomena Doom Spending! Belanja Bukan Lagi karena Kebutuhan tapi Obat Stres

Jumat 27-09-2024,13:10 WIB
Reporter : Tianzi Agustin
Editor : Purnama Sakti

Salah satu penyebab utama dari doom spending di kalangan generasi muda adalah rendahnya literasi keuangan. Banyak dari mereka yang tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang bagaimana mengelola uang, berinvestasi, atau menabung untuk masa depan.

Dalam situasi di mana mereka merasa tertekan dan cemas, mereka cenderung mencari solusi instan melalui pembelian, tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang dari keputusan tersebut.

Tanpa pendidikan keuangan yang memadai, sulit bagi mereka untuk mengatasi perilaku ini dan membangun masa depan yang lebih stabil.

BACA JUGA:Tak Banyak Dihuni, Ini 9 Daftar Kota Tersepi di Indonesia, Tertarik Buat Berkunjung?

Mencari Solusi untuk Doom Spending

Untuk mengatasi fenomena doom spending, penting bagi generasi Z dan milenial untuk mulai mengedukasi diri mereka tentang keuangan pribadi. 

Mengembangkan kebiasaan menabung dan berinvestasi sejak dini bisa menjadi langkah awal yang baik. Selain itu, keterampilan manajemen stres juga perlu diperkuat agar mereka tidak bergantung pada belanja untuk meredakan kecemasan.

Dengan tantangan yang dihadapi, seperti tingginya tingkat pengangguran dan ketidakpastian ekonomi, penting bagi individu untuk memahami dampak perilaku ini pada masa depan keuangan mereka. 

BACA JUGA:Jadi Korban Pelecehan, Bernadya Buka Suara Bilang Begini

Melalui edukasi keuangan dan manajemen stres yang lebih baik, generasi muda bisa belajar untuk mengelola emosi dan pengeluaran mereka, serta mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik. 

Dengan cara ini, mereka tidak hanya dapat melawan fenomena doom spending, tetapi juga membangun kehidupan finansial yang lebih stabil dan berkelanjutan.

 

Tianzi Agustin

Kategori :