BACA JUGA:Ketua Umum Persaudaraan Timur Raya Angkat Bicara Soal Bentrok Ambon Vs Palembang, Ini Pernyataannya
Karakteristik Curah Hujan
Akumulasi curah hujan selama musim hujan 2024-2025 diprediksi berada pada kategori normal. Ini berarti, curah hujan tidak akan terlalu tinggi atau terlalu rendah, yang berpotensi memberikan kondisi yang ideal bagi pertanian.
Sekitar 22 zona, atau 39%, diperkirakan akan mengalami musim hujan yang lebih basah dari biasanya. Hal ini tentunya membawa harapan bagi para petani, yang sangat bergantung pada ketersediaan air untuk tanaman mereka.
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan NTT, Joaz Bily Oemboe Wadu, menekankan pentingnya kesiapan dalam menghadapi musim hujan.
“Saat ini, kami telah menyediakan benih untuk lahan tanam padi seluas 186 ribu hektar dan lahan jagung seluas 260 ribu hektar,” ujarnya.
Persiapan ini menjadi langkah krusial untuk memastikan bahwa para petani dapat memanfaatkan musim hujan dengan sebaik-baiknya.
BACA JUGA:OTT di Kalimantan Selatan, KPK Sita Uang Rp 10 Miliar Lebih
Dukungan untuk Pertanian
Selain penyediaan benih, pihak Dinas Pertanian juga melakukan program brigade alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mendukung pengolahan lahan.
“Ada 64 alat yang kami bagikan di kabupaten, baik roda dua maupun roda empat, untuk secara masif kita bergerak bersama,” kata Joaz
Ini adalah langkah strategis untuk memastikan para petani memiliki akses ke alat yang diperlukan dalam mengolah lahan mereka, terutama menjelang musim hujan.
BACA JUGA:BMKG Ungkap Prediksi Awal Musim Hujan di Malang Terjadi di Bulan Ini, Kapan Puncaknya?
Dukungan juga datang dari Kementerian Pertanian yang mengadakan kegiatan pompanisasi untuk memperluas area tanam.
“Ada pompa air yang tersebar di 22 kabupaten/kota. Sekarang sudah berjalan untuk meningkatkan indeks pertanaman. Dulu tidak bisa tanam di musim panas, saat ini lahan-lahan masih bisa ditanami padi, jagung, dan hortikultura,” tambahnya.
Dengan adanya irigasi yang baik, produktivitas pertanian di NTT diharapkan meningkat.
BACA JUGA:Bikin Mewek, Ini Chat Terakhir Shintia Monica Bersama Calon Suami Rija Syahputra
Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana
Di balik semua persiapan ini, tantangan besar tetap ada. Perubahan iklim dan dampak hidrometeorologi dapat memicu bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan.