Kondisi tersebut menyebabkan pasokan darah ke otak berkurang, sehingga sebagian jaringan otak tidak mendapatkan suplai darah yang cukup dan akhirnya terjadilah stroke.
3. Penyakit jantung
Selain mengalami kenaikan berat badan, mengonsumsi kulit ayam berlebihan atau terlalu sering dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, apalagi jika kulit ayam dikonsumsi bersama makanan tinggi kolesterol lainnya, seperti junk food.
Hal ini karena kelebihan kolesterol dalam darah dapat mengendap pada dinding pembuluh darah dan membentuk plak. Nah, plak tersebut akan menyebabkan aterosklerosis, yaitu penyempitan pembuluh darah arteri. Jika hal ini terjadi di pembuluh darah jantung, maka dapat memicu penyakit jantung koroner.
BACA JUGA:Seleksi Penerimaan PPPK 2024 Pemkab Seluma, 80 Orang Diprioritaskan untuk Tenaga Pemadam Kebakaran
4. Penyakit campylobacteriosis
Konsumsi kulit ayam juga dapat meningkatkan risiko terkena Campylobacteriosis, terutama bila pengolahannya tidak benar. Alasannya, bakteri Campylobacter jejuni yang menyebabkan campylobacteriosis dapat bertahan dan berkembang biak pada kulit ayam meski disimpan dalam freezer.
Gejala penyakit campylobacteriosis biasanya muncul 2–5 hari setelah bakteri C. jejuni masuk ke dalam tubuh. Gejalanya bisa berupa diare, kram atau sakit perut, dan demam.
Selain itu, jika tidak dibersihkan dengan baik sebelum diolah atau dimasak, kulit ayam juga bisa mengandung bakteri Salmonella. Bakteri ini dapat menyebabkan demam tifoid (tipes).
Begitulah tadi cara mudah untuk membersihkan kulit ayam agar tidak bau amis yang bisa dicoba Ibu di rumah.
Putri Nurhidayati