NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Tak sama, begini aturan minum teh untuk anak dari dokter.
Heboh, belakangan ini media sosial tengah diramaikan dengan imbauan agar orang tua tidak memberikan teh kepada anak-anak, khususnya balita.
BACA JUGA:Cara Melihat Jumlah Pesaing CPNS 2024 di Laman SSCASN BKN, Cek di Sini Panduannya
Diketahui, imbauan ini tersebar dalam bentuk template stories yang dibagikan oleh netizen. Dalam template stories itu terdapat keterangan medis yang menyebutkan bahwa teh dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh anak.
Dalam keterangan tersebut juga tertulis bahwa dokter anak, dr. Jati Kusuma, SpA, yang memperingatkan tentang dampak buruk teh terhadap kesehatan anak.
“Mohon tidak memberikan teh kepada anak balita karena teh dapat menghambat penyerapan zat besi yang dapat memicu anemia,” tulis imbauan dalam foto yang dibagikan dr. Jati Kusuma.
BACA JUGA:Waspada! Puluhan Calon Pengantin Diduga Jadi Korban Penipuan Wedding Organizer, Polisi Turun Tangan
Selain itu, dalam unggahannya di TikTok, dr. Jati juga menjelaskan berbagai manfaat penting zat besi untuk anak, seperti meningkatkan imunitas, sumber energi untuk motorik, dan mencegah stunting. Zat besi juga membantu perkembangan otak, kecerdasan, konsentrasi, dan IQ anak.
Lebih lanjut, dr. Jati juga mengungkapkan jika pengalaman saat ia menemui seorang pasien anak berusia dua tahun yang memiliki kadar hemoglobin (Hb) yang sangat rendah, yaitu 8.7 g/dL, sementara kadar normal harus di atas 11.0 g/dL.
“Sebelumnya, orang tua anak ini tidak pernah memeriksa kadar Hb anak karena anak tampak aktif dan tidak pernah pucat,” kata dr. Jati.
BACA JUGA:Gegara Cemburu Buta, Suami Gelap Mata Aniaya Istrinya hingga Tewas
Lebih lanjut, dr, Jati menjelaskan jika anemia pada anak tersebut baru terdeteksi saat ia dirawat karena penyakit bronkopneumonia.
Dan setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata anak ini sering diberikan teh oleh neneknya karena dianggap lebih menyukai teh dibandingkan minuman lain.
Padahal, seperti yang ditegaskan oleh dr. Jati, teh dapat menghambat penyerapan zat besi, sehingga anak berisiko mengalami anemia defisiensi besi.
Kasus semacam ini, menurut dr. Jati, bukanlah hal yang langka. Banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa pemberian teh secara rutin bisa berbahaya bagi anak.