“Mohon kepada Mbah, bude, pakde, om, dan tante untuk menghindari pemberian teh kepada anak kecil ya,” imbau dr. Jati.
BACA JUGA:Cara Melihat Jumlah Pesaing CPNS 2024 di Laman SSCASN BKN, Cek di Sini Panduannya
Ssementara itu, senada dengan dr. Jati, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dr. Hawin Nurdiana, M.Kes., Sp.A., menjelaskan bahwa teh mengandung senyawa fitat dan tannin yang dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh.
Zat besi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama pada usia 6 bulan hingga 2 tahun, periode di mana anak mengalami pertumbuhan pesat.
“Jika penyerapan zat besi terhambat, maka tubuh anak tidak mendapatkan zat besi yang cukup, dan ini akan mempengaruhi perkembangan otaknya, termasuk kecerdasannya,” jelas dr. Hawin, sebagaimana dilansir laman UMM.
BACA JUGA:Motor Dicuri Saat Lagi Duel, Ternyata Pelakunya Teman Sendiri
Kekurangan zat besi ini tidak hanya berisiko menyebabkan anemia, tetapi juga dapat menghambat kemampuan motorik dan kognitif anak.
Untuk itu, dr. Hawin memberikan saran jika anak ingin mengonsumsi teh, sebaiknya dilakukan di antara dua waktu makan, bukan setelah makan. Tujuannya agar tidak mengganggu penyerapan zat besi dari makanan yang telah dikonsumsi.
Selain itu, teh kemasan yang mengandung gula berlebih juga harus dihindari karena bisa memicu obesitas pada anak.
BACA JUGA:Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Tewasnya Kontraktor dan Mahasiswa Akibat Orderan MiChat
Meski teh memiliki risiko bagi anak, dr. Hawin juga menyebutkan beberapa manfaat teh. Teh mengandung polifenol yang bersifat anti-radang dan antioksidan, yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Namun, pemberian teh pada anak tidak dianjurkan untuk dilakukan secara rutin dan berlebihan. Teh juga mengandung kafein, teofilin, dan teobromin yang berfungsi sebagai stimulan, yang dapat membuat anak menjadi lebih hiperaktif dan sulit tidur.
“Jika anak terlihat terlalu aktif atau mengalami kesulitan tidur setelah mengonsumsi teh, disarankan untuk segera menghentikannya,” tambah dr. Hawin.
BACA JUGA:KPU Bengkulu Utara Fasilitasi APK dan Bahan Kampanye Paslon Pilkada 2024, Simak Rinciannya
Sebagai alternatif yang lebih sehat, dr. Hawin menyarankan agar anak lebih banyak mengonsumsi susu.
“Susu lebih bermanfaat bagi anak karena mengandung protein, lemak, karbohidrat, dan mineral yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang,” jelasnya.