Belasan Siswi SMKN Diduga Jadi Korban Pelecehan Guru di Ruang Kelas Sekolah, Begini Kronologinya

Jumat 11-10-2024,15:12 WIB
Reporter : Nutri Septiana
Editor : Septi Widiyarti

NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Belasan siswi SMKN diduga jadi korban pelecehan guru di ruang kelas sekolah, begini kronologinya.

Pelecehan seksual di lingkungan sekolah seakan tak ada habisnya, hal ini bisa terlihat di sejumlah daerah guru tega melecehkan siswanya sendiri.

BACA JUGA:Netizen Murka, Akun Instagram Ahmed Al Kaf Hilang Pasca Kontra Indonesia Vs Bahrain

Terbaru ini, kasus kembali terjadi pada guru seni budaya SMKN 56 Jakarta dugaan pelecehan itu terjadi di ruang kelas saat jam pelajaran.

Pelaku berinisial H (40) memegang bagian tubuh korban yang sensitif, bahkan tidak tanggung-tanggung jumlah korban mencapai 11 orang.

BACA JUGA:Menjamu Jepang di Matchday ke 5, Rumornya Wing Back Kanan Timnas Indonesia Dijaga Pemain Asal FC Copenhagen

Hal diungkapkan oleh kepala SMKN 56 Jakarta, Ngadina mengatakan aksi pelecehan seksual itu dilakukan oleh pelaku di ruang kelas sekolah. Total, ada 11 orang siswi yang melaporkan aksi pelecehan yang dilakukan oleh H.

"Ada 11 pelapor. (Melakukannya) Di lantai 2 ruang kelas Seni Budaya," ucap Ngadina saat diwawancarai awak media, Selasa (8/10/2024).

Dugaan pelecehan seksual ini terungkap usai salah seorang siswi melapor kepada salah seorang guru pada 3 Oktober 2024.

BACA JUGA:Menjamu Jepang di Matchday ke 5, Rumornya Wing Back Kanan Timnas Indonesia Dijaga Pemain Asal FC Copenhagen

Kronologi Kejadian

Pihak sekolah yang sudah mendapati laporan tersebut langsung menelusuri kasus ini, Ngadina mengatakan setelah pihaknya mendapati banyak laporan dari siswa terkait guru tersebut, dia langsung mengajak pelaku H berbicara dan menanyakan terkait laporan siswi.

Usut-usut punya usut, ternyata laporan siswi tersebut benar. Ngadina mengatakan, saat diinterogasi, H sempat mengakui perbuatan yang dilaporkan para siswinya.  

"Sesuai dengan pelaporan dari siswa, itu memegang tangan, memegang bahu, memegang paha, dan mengusap kepala. Sejauh ini, yang diakuin memegang tangan memang memegang tangan. Untuk sejauh ini ada yang diakuin, ada yang tidak diinfokan," ungkap Ngadina.

Ngadina menjelaskan, pelaku H melakukan perbuatan-perbuatan tersebut saat H sedang mengajar seni budaya kepada para muridnya.

"Sebetulnya kalau sesuai dengan pengakuan itu, melakukannya itu tidak khusus tapi saat misalnya dia sedang mengajarkan memegang angklung.

Kategori :