NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM - Pria ini nyaris dihakimi massa saat kepergok curi knalpot, alasannya butuh biaya persalinan istri.
Seorang pria berinisial RP (19) kepergok mencuri knalpot motor di sebuah kawasan pemukiman hingga hampir menjadi sasaran amukan massa.
BACA JUGA:Catat! Syarat Seleksi PPPK 2024 untuk Guru Swasta, Ini Jadwal Pendaftarannya
Kejadian ini sontak menjadi viral di media sosial, terutama setelah RP mengungkapkan bahwa alasan di balik tindakannya adalah untuk mendapatkan biaya persalinan istrinya. Diketahui, kejadian ini terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan.
Namun, meski alasan tersebut terkesan memancing simpati, pihak kepolisian masih mendalami pengakuan RP dan memeriksa kebenarannya.
"Iya, menurut pengakuannya, dia mencuri untuk biaya lahiran istrinya. Namun, kami masih mendalami lebih lanjut apakah benar istrinya akan segera melahirkan," ujar Kanit Reskrim Polsek Bontoala, Iptu Sahrir, kepada wartawan pada Sabtu, 12 Oktober 2024.
BACA JUGA:Longsor dan Pohon Tumbang di Seluma, Listrik Padam, Lalu Lintas Macet
Pemeriksaan Mendalam terhadap Motif Pelaku
Sahrir menjelaskan bahwa saat ini pihak kepolisian terus melakukan pemeriksaan intensif terhadap RP untuk memastikan motif sebenarnya dari aksi pencurian ini.
Meskipun RP menyatakan bahwa pencurian dilakukan demi biaya persalinan, polisi meragukan apakah hasil dari menjual knalpot akan cukup untuk membiayai persalinan yang membutuhkan dana lebih besar.
"Kalau hanya mencuri knalpot, hasilnya tidak akan cukup untuk menutupi biaya persalinan. Kami masih menyelidiki lebih lanjut mengenai klaim pelaku ini. Harga knalpot motor tidak mungkin sebanding dengan kebutuhan untuk persalinan," lanjut Sahrir.
Pihak kepolisian juga masih menelusuri kemungkinan bahwa RP terlibat dalam aksi pencurian lain sebelumnya.
BACA JUGA:Polisi Tangkap Dua Pendemo yang Tewaskan Satpol PP di Lebak, Ngaku Dibayar
Meskipun RP mengaku baru pertama kali melakukan tindakan kriminal ini, polisi tidak serta-merta percaya dan masih memeriksa apakah ada laporan polisi lain terkait dirinya.
"Kita akan mendalami keterangan pelaku, karena kita perlu menghubungkan dengan kasus-kasus pencurian yang lain. Bisa saja ada laporan polisi sebelumnya yang melibatkan pelaku," ungkap Sahrir lebih lanjut.