1. Debat pertama pada hari Sabtu, 19 Oktober 2024.
2. Debat kedua pada hari Jumat, 1 November 2024.
3. Debat ketiga pada hari Rabu, 13 November 2024.
Namun, menjelang pelaksanaan debat pertama, pasangan calon nomor urut 01, Teguh Haryono dan Farida Hidayati, meminta agar format debat diubah.
Mereka menginginkan semua debat melibatkan calon Bupati dan Wakil Bupati secara bersamaan, tidak terpisah seperti yang telah disepakati sebelumnya.
BACA JUGA: Ini Link Download Foto Presiden dan Wakil Presiden Indonesia Periode 2024-2029 Prabowo-Gibran
Permintaan ini menimbulkan perbedaan pendapat dengan pasangan calon nomor urut 02, Setyo Wahono dan Nurul Azizah, yang memilih tetap berpegang pada format debat yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.
Ketidakjelasan kesepakatan antara kedua pasangan calon inilah yang akhirnya membuat pelaksanaan debat pada Sabtu malam menjadi tidak kondusif.
Hingga waktu debat yang ditentukan tiba, kedua pasangan calon masih belum mencapai kesepakatan terkait format debat, yang kemudian berujung pada penghentian acara oleh KPU Bojonegoro.
Penghentian debat ini menjadi sorotan, mengingat pentingnya debat publik sebagai salah satu sarana bagi masyarakat untuk memahami visi, misi, serta program kerja dari para calon pemimpin daerah.
Debat ini juga menjadi ajang bagi para kandidat untuk menyampaikan rencana strategis mereka dalam memajukan Kabupaten Bojonegoro.
BACA JUGA:Bansos PIP Mahasiswa Bakal Lanjut di 2025, Ini Cara Daftar dan Syarat yang Dibutuhkan
Dengan dihentikannya debat publik pertama ini, publik Bojonegoro kini menanti kapan KPU akan menjadwalkan ulang debat berikutnya.
Masyarakat berharap agar perdebatan teknis terkait format debat tidak menghalangi jalannya proses demokrasi yang transparan dan adil.
Bagaimanapun juga, Pilkada merupakan momen penting bagi Bojonegoro untuk memilih pemimpin yang mampu membawa daerah ini menuju kemajuan yang lebih baik.
Sheila Silvina