Duh! Remaja 19 Tahun Bobol Rekening dan Raup Rp 3,7 Triliun, Kok Bisa?

Minggu 20-10-2024,15:49 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Widiyarti

Akses tersebut kemudian dimanfaatkan untuk mencuri aset kripto senilai ratusan juta dolar. Menurut sumber yang dikutip dari Krebsonsecurity, Swag adalah salah satu anggota penting dalam kelompok penjahat siber ini.

Tak hanya Veer Chetal, dua orang lainnya yang terlibat dalam pencurian ini juga diungkap oleh pihak berwenang.

Mereka adalah Malone "Greavys" Lam, 20 tahun, dan Jeandiel "Box" Serrano, 21 tahun. Keduanya didakwa atas pencurian serta pencucian uang hasil kejahatan.

Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat, Lam dan Serrano diduga menggunakan uang hasil kejahatan tersebut untuk gaya hidup mewah.

Mereka menghabiskan uang untuk perjalanan internasional, pesta di kelab malam, membeli mobil mewah, jam tangan, perhiasan, hingga menyewa rumah mewah di Los Angeles dan Miami.

BACA JUGA:Daftar Titik Lokasi Operasi Zebra 2024 di Pasuruan, Ini 10 Pelanggaran yang Diincar

ZachXBT, sebagai penyelidik independen, mencoba menelusuri aliran dana hasil pencurian ini. Ia menemukan bahwa Swag, atau Wiz, menerima bayaran lebih dari US$41 juta dari dua bursa kripto.

Ia juga mengungkap bahwa Malone Lam, alias Greavys, menggunakan hasil curian tersebut untuk menjalani hidup yang sangat mewah.

Dilaporkan bahwa Lam membeli lebih dari 10 kendaraan, menyewa properti megah, dan bahkan menghabiskan hingga US$500 ribu per malam di kelab-kelab malam di kota-kota besar seperti Los Angeles dan Miami.

Semua tersangka yang terlibat dalam kasus ini ternyata merupakan bagian dari komunitas siber kriminal yang dikenal dengan nama "The Com."

BACA JUGA:Pelajar Ditemukan Tewas di Kamar Mandi Hotel, Diduga Bunuh Diri

Komunitas ini terkenal sebagai kelompok yang mengorganisir kejahatan secara kolektif dan sering membanggakan pencapaian mereka di antara sesama anggota.

Tidak hanya itu, mereka juga dikenal sering bersaing satu sama lain, saling menjatuhkan, dan mengkritik aksi kejahatan terbesar yang dilakukan oleh anggota lain.

Kasus ini tidak hanya mengejutkan karena melibatkan remaja 19 tahun, tetapi juga karena besarnya skala pencurian yang dilakukan.

Aksi ini menunjukkan bagaimana ancaman kejahatan siber terus berkembang dan melibatkan individu-individu yang semakin muda.

BACA JUGA:Daftar Titik Lokasi Operasi Zebra 2024 di Pasuruan, Ini 10 Pelanggaran yang Diincar

Kategori :