- Cumulus (Cu)
Awan cumulus terlihat seperti kubah atau bunga kol. Biasanya muncul pada pagi hari dan menghilang menjelang malam. Awan ini tidak menimbulkan hujan dan sering kali menjadi tanda cuaca cerah.
- Cumulonimbus (Cb)
Ini adalah awan yang lebih besar dan tinggi, yang dapat berkembang dari awan cumulus. Cumulonimbus dikenal sebagai "awan badai" karena kemampuannya untuk menghasilkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, badai petir, dan bahkan tornado. Awan ini mengandung banyak butiran air dan dapat membawa muatan listrik.
BACA JUGA:Daftar 5 Presiden dengan Istri Terbanyak, Nomor 4 dari Indonesia
2. Awan Tengah
Awan tengah berada pada ketinggian antara 2 hingga 6 km dari permukaan tanah dan dibagi menjadi beberapa jenis:
- Altostratus (As)
Awan ini terlihat seperti lapisan tipis dan sering kali berwarna abu-abu. Altostratus terdiri dari tetesan air dan kristal es, dan memiliki potensi untuk menghasilkan gerimis yang tidak sampai ke tanah, dikenal sebagai virga.
- Altokumulus (Ac)
Awan altokumulus berbentuk gumpalan-gumpalan kapas yang pipih. Meskipun jarang, awan ini dapat menyebabkan hujan ringan. Komposisinya juga terdiri dari tetesan air dan kristal es.
BACA JUGA:Heboh, Awan Fluktuasi yang Berpotensi Gempa Besar, Benarkah? Begini Faktanya
3. Awan Rendah
Awan rendah memiliki ketinggian kurang dari 2 km dan mencakup jenis-jenis berikut:
- Stratus (St)
Awan stratus berbentuk lapisan tipis yang mirip kabut. Awan ini dapat menandakan cuaca cerah tetapi juga dapat berpotensi menyebabkan gerimis.