Salah satu netizen dengan akun bernama @gorilagembul menulis komentar yang bernada sarkastik, “Apakah saya salah berdiri di sini?? Engga pak, yang salah kenapa ultraman cepet banget lowbat-nya. Pake nanya pula dengan pede-nya,” tulisnya dengan nada humor. Komentar ini mendapat tanggapan dari pengguna lain yang seakan merespon kejadian tersebut dengan bercanda.
BACA JUGA:Natalius Pigai, Menteri HAM yang Minta Anggaran di Kementeriannya Dirombak Jadi 20 T
Ada juga komentar dari netizen lain seperti @agungsoegi yang mengatakan, “Inilah perlunya debat terbuka, masyarakat (khususnya Bojonegoro) jadi tahu sifat calonnya masing-masing.”
Komentar ini mendapat banyak dukungan karena menyoroti pentingnya debat sebagai media untuk melihat karakter asli calon pemimpin.
Sementara itu, netizen dengan akun @redflag.xyz94 menulis, “Sudah terlihat jelas ambisinya, jika sudah dibukakan sifat aslinya apakah masih ada orang yang akan memilihnya?” Komentar ini menunjukkan bahwa banyak warga yang kecewa dengan sikap paslon nomor urut 1 dalam debat tersebut.
Debat perdana Pilbub Bojonegoro 2024 yang seharusnya menjadi ajang pertarungan gagasan dan visi antar calon wakil bupati berubah menjadi ajang kericuhan.
Tindakan paslon nomor urut 1 yang melanggar aturan debat tidak hanya menimbulkan protes dari pendukung paslon nomor urut 2, tetapi juga memicu reaksi keras dari netizen di media sosial.
![](data:image/svg+xml;charset=utf-8,<svg height="360px" width="336px" xmlns="http://www.w3.org/2000/svg" version="1.1"/>)
Peristiwa ini menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap aturan dalam debat politik, karena debat bukan hanya soal memenangkan argumen, tetapi juga menunjukkan kedewasaan dan sikap saling menghormati di hadapan publik.
Sheila Silvina