NASIONAL, RBTVCAMKOHA.COM – Duh! Ini daftar 9 negara dengan utang terbanyak, ada Indonesia?
Untuk menjalankan operasionalnya, sebuah negara membutuhkan anggaran yang besar. Sama seperti individu, negara juga melakukan pembelian secara kredit atau mengambil pinjaman untuk urusan pengembangan negara.
BACA JUGA:Tiga Terdakwa Dugaan Korupsi Dana BOS MAN 2 Kepahiang Dituntut 1 Tahun 2 Bulan Penjara
Pinjaman tersebut akan masuk sebagai utang nasional atau utang negara. Besaran utang tersebut bisa semakin tinggi sesuai jumlah dan lama pinjaman suatu negara.
Tingginya besaran utang sering dikait-kaitkan dengan krisis yang dapat menimpa suatu negara. Meskipun hal ini bisa terjadi, namun anggapan ini kurang tepat.
Besaran utang negara umumnya dikalkulasikan bersama rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB).
Persentase rasio utang terhadap PDB inilah yang akan menjadi penentu kemampuan negara tersebut untuk membayar kewajibannya.
BACA JUGA:Diduga Keroyok Pengendara Motor Tanpa Sebab, 11 Pelajar Ini Ditangkap Polisi
Jadi, semakin besar rasio utang terhadap PDB, maka semakin kecil kemungkinan suatu negara akan sanggum membayar utangnya. Sebaliknya, apabila semakin kecil rasio utang terhadap PDB maka semakin besar negara membayar kembali kewajibannya.
Lantas negara mana saja yang memiliki utang terbanyak di dunia? Simak artikel berikut ini untuk mengetahui negara dengan utang terbanyak.
BACA JUGA:Tiga Terdakwa Dugaan Korupsi Dana BOS MAN 2 Kepahiang Dituntut 1 Tahun 2 Bulan Penjara
Negara dengan Utang Terbanyak di Dunia
Pada tahun 2022, jumlah utang publik secara global mencapai US$92 Triliun. Angka ini sebagaimana laporan bertajuk “A World of Debt” yang dirilis oleh Global Crisis Response Group (GCRG) pada Juli 2023.
Jumlah utang publik secara global itu mengalami kenaikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab, mulai dari pandemi COVID-19 hingga krisis iklim.
Akibatnya, sebanyak 59 negara mengalami lonjakan hutang publik ekstrem pada 2022, dibanding tahun 2011 yang jumlahnya hanya 22 negara.
Dari total hutang publik global tersebut, 70% di antaranya dimiliki negara maju. Sedangkan sisanya atau 30% berasal dari negara berkembang yang tingkat bunga utangnya lebih tinggi.