Waspada! BMKG Ungkap Dampak Siklon Tropis Trami Bagi Wilayah RI, Ini Daerah-daerah OTW Terdampak

Sabtu 26-10-2024,10:33 WIB
Reporter : Sheila Silvina
Editor : Septi Fitriani

BACA JUGA:Pakai Reservasi Antrean BRI via Sabrina, Nikmati 10 Fitur Utamanya

Wilayah dengan Kondisi Atmosfer Tidak Stabil

Dalam laporan BMKG, terdapat beberapa wilayah di Indonesia yang terpengaruh oleh adanya area konvergensi dan konfluensi angin akibat Siklon Tropis Trami. 

Daerah konvergensi ini terpantau di beberapa lokasi, antara lain Selat Malaka, Aceh, Sumatra Utara, Riau, Bengkulu, Laut Natuna, Perairan selatan NTB, Laut Timor, Laut Arafura, Papua Barat, dan pesisir utara Papua. 

BACA JUGA:BRI Dorong Kebangkitan Perekonomian Pasar Tradisional di Tengah Pemulihan Ekonomi Nasional

Adapun konfluensi atau pertemuan angin juga terpantau di wilayah Sumatra bagian tengah, Laut Cina Selatan, dan Samudra Hindia sebelah barat Sumatra.

Fenomena ini meningkatkan pembentukan awan hujan di sepanjang wilayah yang dilalui. Akibatnya, beberapa wilayah diprediksi akan mengalami hujan yang intensitasnya beragam dari sedang hingga lebat. 

Selain itu, hujan yang terjadi dapat disertai kilat atau petir, serta potensi angin kencang yang terjadi dalam durasi yang singkat namun intens.

BACA JUGA:Pakai Reservasi Antrean BRI via Sabrina, Nikmati 10 Fitur Utamanya

Pengaruh Dinamika Atmosfer Lainnya

Selain Siklon Tropis Trami, dinamika atmosfer global dan regional juga turut berkontribusi terhadap kondisi cuaca di Indonesia. 

Berdasarkan analisis BMKG, nilai Southern Oscillation Index (SOI) dan suhu permukaan laut di wilayah Nino 3.4 saat ini tidak signifikan berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di Indonesia. Namun, Indian Ocean Dipole (IOD) sudah mulai memengaruhi kondisi cuaca di wilayah barat Indonesia.

Fenomena gelombang atmosfer, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) yang berada di fase 5 (Maritime Continent), turut mendukung pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia. 

Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial diprediksi aktif di Laut Cina Selatan, Laut Sulu, Laut Arafura, Papua Selatan, dan Samudra Pasifik timur Filipina. 

Gelombang atmosfer Kelvin juga aktif di Samudra Hindia barat Sumatra dan beberapa wilayah lain, sehingga memperbesar peluang hujan, terutama di wilayah selatan Indonesia.

BACA JUGA:Cepat dan Aman, Anggota Polres Lahat Akui Kemudahan Transaksi Melalui Payroll BRI

Kategori :