1. Warna makanan terlalu mencolok
Jajanan yang menggunakan pewarna makanan sintetis sering kali memiliki warna yang sangat mencolok. Warna-warna ini bisa menandakan adanya penggunaan zat pewarna yang berbahaya bagi kesehatan.
2. Disimpan di area terbuka, berdebu, atau banyak lalat
Kebersihan tempat penyimpanan jajanan sangat penting. Jajanan yang disimpan di area terbuka dan tidak bersih dapat terkontaminasi oleh debu atau serangga, sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan.
BACA JUGA:Aturan Baru dari Bawaslu, ASN Dilarang Hadiri Kampanye dan Debat Pilkada 2024, Ada Sanksi Menanti
3. Dibungkus dengan kertas bekas atau Koran
Pembungkusan yang tidak layak dapat menunjukkan kurangnya perhatian terhadap kebersihan. Kertas bekas atau koran bisa mengandung zat berbahaya dan kotoran.
4. Bentuk rupa terlalu keras atau gosong
Jajanan yang terlalu keras atau gosong mungkin mengindikasikan bahwa makanan tersebut tidak diproduksi dengan baik, dan bisa berisiko bagi kesehatan.
5. Rasanya sangat tajam, misalnya sangat gurih atau pahit
Rasa yang ekstrem dapat menjadi tanda adanya bahan tambahan yang tidak sehat, seperti MSG berlebihan atau bumbu yang tidak layak.
BACA JUGA:Aturan Baru dari Bawaslu, ASN Dilarang Hadiri Kampanye dan Debat Pilkada 2024, Ada Sanksi Menanti
6. Berbau tidak sedap, seperti bau asam, busuk, atau tengik
Bau yang tidak sedap adalah indikator jelas bahwa makanan tersebut tidak layak untuk dikonsumsi. Makanan yang bau dapat berpotensi menimbulkan keracunan.
7. Makanan sangat kenyal atau renyah
Jajanan yang terlalu kenyal atau renyah dapat mengandung bahan tambahan yang berbahaya, seperti lemak trans yang dapat memicu masalah kesehatan.
8. Mengandung banyak gula, seperti lolipop atau permen keras